Politik

Ketum RPN : Lebih Baik Buat Buku Daripada Bikin Fitnah

×

Ketum RPN : Lebih Baik Buat Buku Daripada Bikin Fitnah

Sebarkan artikel ini
Fitnah
Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional Muhammad Ikhyar Velayati.
Fitnah
Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional Muhammad Ikhyar Velayati.

Asaberita.com, Jakarta — Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) Muhammad Ikhyar Velayati menyarankan para timses maupun bacapres yang akan bertarung pada Pilpres 2024, lebih baik membuat buku berisi visi misi dan pandangannya tentang Indonesia dan geo politik dunia, daripada membuat fitnah yang justru bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Daripada buat fitnah yang bisa merusak persatuan, alangkah baiknya para timses maupun bacapres bikin buku yang berisi pandangannya tentang posisi Indonesia dalam geo politik dunia, plus visi misi jika di amanahkan rakyat untuk memimpin Indonesia, sehingga rakyat tercerahkan dan budaya demokrasi semakin berkwalitas,” ujar Ikhyar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/9/2023).

Sebelumnya, beredar isu di media sosial Prabowo menampar dan mencekik seorang wakil menteri dalam sebuah rapat kabinet. Kabar itu turut disebarkan melalui pesan WhatsApp. Dalam pesan itu menyebut, seorang calon presiden menampar dan mencekik sang wamen dalam sebuah rapat kabinet.

Prabowo sendiri telah mengklarifikasi isu itu sebagai tidak benar dan merupakan berita hoax, sebab ia bahkan belum pernah bertemu dengan Wamen yang diberitakan ia tampar dan cekek.

BACA JUGA :  Relawan Pendukung Prabowo Subianto Dilarang Kampanye Hitam dan Sebarkan Berita Hoax

Menurut Ikhyar, seperti ungkapan Presiden Jokowi, bacapres Prabowo Subianto belakangan ini lebih penyabar dan tak mungkin melakukan seperti apa yang di isukan.

Prabowo Subianto, sebut Ikhyar, harusnya dapat dijadikan contoh dan inspirasi bagi kandidat maupun timses capres dalam kontestasi demokrasi Pilpres 2024 saat ini.

“Selain di kenal santun dan apa adanya, Prabowo juga telah menulis sebuah buku Paradoks Indonesia yang berisi pandangan, program, strategi, taktik dan tahapan bagaimana membawa Indonesia menuju negara maju yang pertumbuhan ekonominya bisa di genjot hingga mencapai dua digit hanya dalam waktu 10 tahun,” ungkap Ikhyar.

Ikhyar mengatakan selain tidak beradab, strategi fitnah untuk menjegal lawan politik dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Sudahlah, tinggalkan strategi fitnah atau berita hoax untuk menjatuhkan, memframing dan menjegal lawan politik dalam setiap pesta demokrasi, baik itu pilpres, pileg maupun pilkada. Karena cara tersebut justru akan berbalik mempermalukan si pelaku, strategi fitnah juga berpotensi membuat NKRI terpecah belah,” ujar Ikhyar.

BACA JUGA :  Sah! H. Musa Rajekshah Resmi Serahkan KTA Golkar kepada dr. Asri Ludin Tambunan

Mantan tokoh aktivis 98 tersebut justru merasa heran ada elit parpol yang justru membela pelaku fitnah terhadap Prabowo Subianto.

“Saya heran juga, ada elit Parpol yang justru membela pelaku fitnah terhadap Prabowo Subianto dengan mengatakan tidak ada api kalau tidak ada asap,” sindir Ikhyar. (red/bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *