Hukum

Panitera Pengganti PN Medan dan Oknum Preman Paksa Jurnalis Hapus Foto Sidang

×

Panitera Pengganti PN Medan dan Oknum Preman Paksa Jurnalis Hapus Foto Sidang

Sebarkan artikel ini

Medan – Seorang jurnalis dari Mistar.id, Deddy Irawan, mengalami intimidasi saat meliput sidang kasus penipuan Rp 758 juta dengan terdakwa Miss Barbie di Pengadilan Negeri Medan. Deddy dipaksa menghapus foto-foto sidang oleh panitera pengganti dan sejumlah orang yang diduga sebagai pengawal terdakwa.

Berdasarkan keterangan Deddy, setelah ia mengambil gambar di dalam ruang sidang, saat itu ia dipanggil oleh sekelompok orang di luar ruang sidang.

“Ada yang manggil-manggil diluar sewaktu saya foto sidang. Awalnya saya tidak langsung merespons, tetapi mereka terus memanggil saya,” kata Deddy, Senin (25/2/2025).

Kemudian, kata Deddy, setelah mengambil foto dirinya meninggalkan ruang sidang. Saat itu, ia langsung dihadang dan dicecar beberapa pertanyaan oleh beberapa oknum yang diduga sebagai pengawal dari Miss Barbie. Tidak hanya oknum tersebut, Panitera Pengganti pun ikut kompak mengintimidasinya untuk segera menghapus foto sidang di Handphone miliknya.

BACA JUGA :  Direktur RSJ Prof dr Muhammad Ildrem Kontrol Sarana dan Prasarana, Demi Layanan Berkualitas

“Mereka tanya, ‘Apa yang kau foto-foto tadi? Apa yang kau video tadi? Wartawan mana kau? Ada izin kau sama hakim ambil foto? Hapus fotonya, hapus!,” ucap Deddy menirukan peristiwa itu.

Bahkan, Jurnalis Mistar.id itu pun menjelaskan, dirinya dipaksa untuk segera membuka galeri handphone miliknya agar bisa menghapus foto itu. Merasa terdesak karena diintimidasi oleh beberapa orang, ia pun membuka galeri HP nya.

“Dipaksa saya buka galeri HP sama oknum itu dan Panitera Pengganti. Saya bukalah galeri HP saya dan mereka langsung menguasai HP saya dan menghapus foto sidang itu,” ucapnya.

“Setelah dihapus, mereka masih curiga kalau fotonya tersimpan di folder sampah. Mereka mencoba mencari, tapi untungnya tidak menemukannya,” jelas Deddy.

BACA JUGA :  Polda Sumut Diduga Sebar Hoaks Soal Penangkapan Rahmadi di Tanjungbalai

Beruntung, Deddy berhasil memulihkan foto yang sempat dihapus. Kejadian ini menjadi sorotan karena menunjukkan adanya dugaan upaya membungkam kebebasan pers dalam meliput proses persidangan yang seharusnya terbuka untuk umum.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengadilan terkait insiden tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *