MEDAN – Malang betul pasien pemegang kartu BPJS. Di tiga rumah sakit di Kota Medan, tidak dapat kamar untuk rawat inap. Padahal, pasien yang didiagnosa jantung itu, sudah butuh perawatan intensif.
Nasib itulah yang dialami Sri Wahyuni (54), Rabu (18/9/2024). Wanita penduduk Jalan Cempaka, Kelurahan Sari Rejo, Polonia Medan ini, terkatung-katung mendapatkan ruang rawat inap di tiga rumah sakit di Kota Medan.
Kasus ini terungkap, ketika salah seorang anggota keluarganya, Rimadhani, curhat di satu WAG komunitas. “Gimana ya untuk mengetahui ada atau tidaknya kamar untuk pasien BPJS? Tolonglah teman-teman. Kondisinya sangat butuh kali,” tulis Rimadhani di WAG.
Menurutnya, pihak keluarga membawa pasien ke RS Mitra Medika sekitar pukul 15.00 Wib, Rabu (18/9/2024). Tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pasien langsung diperiksa dokter.
Lalu, keluarga pasien diminta mendaftar di BPJS. “Di sinilah diketahui tidak ada kamar untuk rawat inap Kelas-3. Lalu dokter menyarankan untuk ke pindah ke RS Murni Teguh karena kamar penuh,” jelasnya.
Atas saran dokter, pihak keluarga membawa pasien ke RS Murni Teguh. Namun, dokter jaga di IGD, mengatakan pasien belum bisa dirawat inap dan dianjurkan untuk rawat jalan dengan mengambil surat rujukan dulu.
Namun anehnya dijelaskan, kalau ketemu dokter spesialis penyakit dalam, bisa malam itu juga dirawat dengan syarat harus menjadi pasien umum alias berbayar. “Jadi, kami menolak berobat jalan. Karena kondisi pasien, melangkah saja sudah kesusahan,” jelas Rimadhani.
Karena mendapat pelayanan yang tidak pasti di RS Murni Teguh, akhirnya pihak keluarga membawa pasien ke rumah sakit lain. Kali ini, pihak keluarga membawa pasien ke RS Royal Prima.
Tapi lagi-lagi, di rumah sakit yang ketiga itu juga tidak ada kamar rawat inap untuk Kelas-3. “Sampai pukul 22.00 wib tadi malam, pasien masih di IGD,” jelasnya melalui chat WA, pagi ini, Kamis (19/9/2024).
Rimadhani mengaku merasa heran kenapa sampai tiga rumah sakit tidak ada ruang rawat inap untuk pasien BPJS Kelas-3. “Aneh aja. Kok bisa serentak tiga rumah sakit ngk ada ruang rawat inap?” katanya heran.
Menurut Rimadhani, hasil pemeriksaan foto torax, jantung pasien membengkak, di paru-paru ada cairan. Susah jalan, badan gembung dan sesak bernafas. “Masa kondisi pasien sudah seperti itu, masih disebut tidak ada ruang rawat inap?” katanya. (ABN/as)
- ODGJ Korban Tabrak Lari di Padangsidimpuan - September 26, 2024
- Pasca Pengundian Nomor Urut, Paslon Letnan-Pahlevi Temui Petani di Desa Siloting - September 23, 2024