Pemkab Madina Gelar PIN Polio Anak

PIN
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) berfoto bersama orang tua anak pada acara pembukaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di pelataran Masjid Agung Nur Alan Nur, Senin (13/2).

 

Asaberita.com, Madina – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) menggelar Pekan imunisasi Nasional (PIN) Polio secara lengkap untuk anak.

Bacaan Lainnya

Pelaksanaan kegiatan imunisasi ini dalam rangka pembukaan Sub Pekan Imunisasi Polio (PIN) Polio cVDPV2 di Pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur, Kecamatan Panyabungan, Senin (13/2/2023).

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, dalam sambutannya pada acara PIN polio itu mengatakan pentingnya imunisasi polio, karena polio dapat menyebabkan kelumpuhan terhadap anak-anak.

“Saya minta orang tua tidak takut membawa anak untuk imunisasi polio, karena imunisasi halal dan tidak berbahaya, ini harus cepat kita cegah. Ini murni untuk keperluan anak-anak di masa depan,” kata Atika.

Atika berharap orang tua dapat mendukung kegiatan ini, dan juga meminta masyarakat Madina untuk berperilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madina dr Faisal mengingatkan pentingnya imunisasi polio sebagai cara untuk melindungi diri dari berbagai macam penyakit.

BACA JUGA :  Jelang Musda, AMPI Kota Binjai Silaturahmi ke Ali Umri

“Kegiatan imunisasi polio dilakukan sejak bayi pada saat masa imunisasi yang bermanfaat untuk membentuk kekebalan tubuhnya,” kata dr Faisal.

Faisal mengatakan Pemkab Madina menargetkan 45.760 balita usia 0-59 bulan mendapatkan imunisasi polio pada Sub PIN yang akan digelar di seluruh Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara (Sumut). Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus polio di daerah Sumut.

“Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus, sehingga menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, hingga kematian. Virus polio ditularkan melalui kontak langsung dengan pengidap atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi,” ucap Faisal.

Pada imunisasi polio ini dilakukan dengan polio tetes (oral). Pada awalnya, vaksin polio hanya diberikan melalui tetes, tetapi vaksin polio injeksi atau suntik lebih sering digunakan ketimbang vaksin polio tetes.

“Vaksin ini diberikan secara oral berupa tetesan ke dalam mulut bayi. Orang tua pasti memilih jenis imunisasi yang paling aman untuk diberikan kepada anaknya,” kata Faisal.

BACA JUGA :  Peringatan Hari Ibu ke-99, Pemprov Sumut Beri Edukasi Penanganan Kanker

Lanjut Faisal, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perlindungan lapisan usus terhadap virus polio sedikit lebih rendah daripada perlindungan yang didapat dari vaksin polio Oral Poliovirus Vaccine (OPV), tapi perlindungan lapisan kerongkongan terhadap virus polio sama saja dengan vaksinasi polio OPV.

“OPV, merupakan vaksin polio yang berisi virus polio yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan (attenuated),” kata Faisal. (dm)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *