Scroll untuk baca artikel
#
Sumatera Utara

Penanggulangan Covid Tak Efektif, DPRD Sumut Pertanyakan Kemana Larinya Donasi

×

Penanggulangan Covid Tak Efektif, DPRD Sumut Pertanyakan Kemana Larinya Donasi

Sebarkan artikel ini
DPRD Sumut
Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Meryl R Saragih
DPRD Sumut
Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Meryl R Saragih

Asaberita.com – Medan – Penanggulangan pandemi Covid di Sumut tak efektif. Angka positif Covid-19 terus meningkat. Kemana larinya donasi penaggulangan Covid-19 yang begitu besar.

“Pemerintah harus melakukan evaluasi cara kerja penanggulangan dan penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara oleh Tim Gugus Tugas”.

Demikian disampaikan anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut Meryl Rouli Saragih dalam keterangan persnya usai Rapat Dengar Pendapat Panitia Khusus (RDP Pansus) DPRD Provinsi Sumut bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumut pada Senin (8/6/2020).

Pemprov diminta lebih fokus ke anggaran kesehatan untuk preventif dan penanggulangan Covid-19.

“Karena ini wabah. jangan hanya fokus ke Jaringan Pengaman Sosial saja. Kalau wabah ini selesai otomatis kan JPS ini nanti anggarannya tidak sebesar itu” ujar Meryl.

Disebutkan, anggaran untuk kesehatan dialokasikan sebesar Rp191,979,800,000. Sementara anggaran untuk JPS dianggarkan sebesar Rp 300,302,200,000.

Belum lagi ditambah dengan donasi-donasi dari pihak ketiga lainnya dan bantuan dari Pemerintah Pusat.

BACA JUGA :  F-PDI Perjuangan Tegaskan Ketersediaan Air Bersih Tanggungjawab Pemerintah

Namun, melihat tren kenaikan Positif Covid-19 di Sumut, maka anggaran yang dikeluarkan begitu besar, tidak sepadan dengan hasilnya.

“Bahkan Kadis Kesehatan mengungkapkan kalau penanganan lebih fokus, sebenarnya tidak perlu anggaran sebesar itu. Dan kenyataan angka Positif Covid terus meningkat, jadi kita heran apa maksudnya ini,” tanya Meryl.

Dalam RDP ini menurut Meryl, Kadis Kesehatan menyampaikan bahwa pihaknya melakukan distribusi bantuan Alkes ke beberapa Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Sumut.

Sebagian bantuan tersebut berasal dari donasi yang diterima GTPP. Salah satu donasi adalah alat rapid test yang jumlahnya puluhan ribu.

“Kenapa ngak digunakan saja untuk rapid test ODP yang jumlahnya hanya sekitar 3000-an di Sumut. sehingga yang positif bisa di swab PCR, dan kita bisa langsung petakan dan tracing yang berhubungan erat dengan yang positif”.

BACA JUGA :  Webminar : Haji Batal Murni Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan

“Sehingga kerja pencegahan dan pengklasteran bisa efektif, dan kita bisa menerapkan new normal,” ujar Meryl.

Jadi patut dipertanyakan kemana perginya donasi dan alat ini. Kenapa tidak digunakan semuanya? Apa mau dijual lagi?

“Kadis Kesehatan tadi bilang dia besok mau bicarakan hal ini dengan Ketua GTPP.  Saatnya Tim GTPP ini dievaluasi terkait terus meningkatnya angka positif Covid dan banyaknya hal yang ganjil terjadi,” pungkas Meryl. (has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *