MedanPeristiwaReligiSumatera Utara

Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Medan Adakan Bimbingan Rohani di Lapas Anak Kelas I Medan

×

Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Medan Adakan Bimbingan Rohani di Lapas Anak Kelas I Medan

Sebarkan artikel ini
Penyuluh
Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Medan Adakan Bimbingan Rohani di Lapas Anak Kelas I Medan

MEDAN — Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Medan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani (bimroh) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas I Medan, Rabu (11/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja penyuluhan agama di lingkungan Lapas yang rutin dilaksanakan oleh para penyuluh agama Islam.

Kegiatan bimroh tersebut dipandu oleh Al Ustadz Nizamuddin Allangkaty. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena dapat hadir langsung untuk memberikan pencerahan kepada para penghuni Lapas Anak.

“Kami bersyukur bisa berada di sini dan memberi semangat rohani bagi adik-adik sekalian. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kalian semua,” ujarnya.

Ceramah utama disampaikan oleh Al Ustadz Muhammad Arsyad, S.HI, yang mengangkat tema syukur. Beliau menjelaskan bahwa syukur merupakan bentuk kesadaran dan pengakuan atas nikmat serta karunia Allah SWT, yang tidak hanya diekspresikan melalui ucapan, tetapi juga melalui tindakan nyata dan ibadah.

BACA JUGA :  Pemdes Pasar Baru Malintang Gelar Musdesus Pendirian Koperasi Merah Putih

“Bersyukur bukan hanya sekadar berkata ‘terima kasih’, tetapi juga mencerminkan sikap mental dan emosional yang tulus terhadap kehidupan. Syukur dapat dilakukan dengan meningkatkan ibadah, memuji Allah, dan memanfaatkan nikmat secara bertanggung jawab,” tuturnya. Ia juga mengingatkan agar anak-anak di Lapas tetap bersyukur karena Allah SWT masih memberikan kesempatan dan kasih sayang-Nya kepada mereka.

Selain ceramah, kegiatan juga diisi dengan zikir Ratib Seribu yang dipandu oleh Al Ustadz Abdul Majid, S.HI. Zikir ini bertujuan untuk menyentuh sisi spiritual para peserta agar mampu kembali dan bertobat kepada Allah SWT. Dalam zikir dan taubat, lanjutnya, seseorang dituntut untuk menyesali kesalahan masa lalu, berjanji tidak mengulanginya, serta menjaga diri dari perbuatan yang sama.

BACA JUGA :  Bina Akhlak dan Mental Warga Binaan, Rutan Perempuan Medan Berikan Ceramah Agama

Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Al Ustadz Imam Pratomo, M.HI.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Al Ustadz Taufik, S.HI (Penyuluh Agama KUA Kecamatan Medan Polonia), Ustazah Hj. Fatmawati Sitorus, dan Ustazah Nurbaiti, S.Ag.

(ABN/IM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *