PADANGLAWAS – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Padanglawas (Palas), yang akan diselenggarakan pada 27 November mendatang, menjadi momen strategis bagi masyarakat Padanglawas untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata.
Putra Mahkota Alam Hasibuan, calon Bupati Padanglawas nomor urut 1, menekankan bahwa Pilkada ini harus menjadi pintu gerbang menuju perubahan demi kemajuan wilayah Padanglawas.
“Pilkada dirancang untuk menghasilkan kepemimpinan yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat, bukan malah mewariskan beban tambahan,” ujar Putra Mahkota pada Jumat (4/10).
Menurut Putra Mahkota, urgensi dari Pilkada ini terletak pada bagaimana menciptakan perubahan signifikan dalam pengelolaan daerah yang lebih baik dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pemimpin terpilih untuk dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Padanglawas guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemimpin yang terpilih harus mampu memaksimalkan potensi SDA untuk kemajuan daerah, meningkatkan pelayanan publik, serta melakukan inovasi yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Putra Mahkota juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya menilai rekam jejak setiap calon. Menurutnya, kemampuan calon dalam membawa perubahan harus dilihat dari pengalaman dan kinerjanya, terutama jika mereka pernah menjabat di posisi strategis sebelumnya.
“Masyarakat harus cermat dalam memilih, apakah calon yang mereka pilih mampu membawa perubahan yang nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Putra Mahkota, yang mengusung jargon “Luruskan Niat, Teruslah Bermanfaat.”
Ia juga menekankan bahwa apa yang dirasakan masyarakat saat ini merupakan hasil dari kepemimpinan sebelumnya. Oleh karena itu, ia berharap Pilkada kali ini dapat menjadi momen perubahan yang telah lama dinantikan oleh masyarakat Padanglawas.
Putra Mahkota Alam Hasibuan maju bersama pasangannya, H. Achmad Fauzan Nasution, dalam Pilkada Padanglawas 2024. Keduanya berharap masyarakat akan memilih secara kritis demi terciptanya perubahan yang diinginkan.
(ABN/Regar)