Peristiwa

Prof Saidurrahman: Nabi Muhammad Saw Bukan Tokoh Kaleng-Kaleng

×

Prof Saidurrahman: Nabi Muhammad Saw Bukan Tokoh Kaleng-Kaleng

Sebarkan artikel ini
Saidurrahman
Prof Saidurrahman saat menyampaikan ceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Rutan Kelas 1 Labuhan Deli, Rabu (3/11).
Saidurrahman
Prof Saidurrahman saat menyampaikan ceramah pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Rutan Kelas 1 Labuhan Deli, Rabu (3/11).

Asaberita.com, Medan – Nabi Muhammad Saw bukan tokoh kaleng-kaleng. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan periode 2016-2020 Prof Dr Saidurrahman, MAg, dalam tausiahnya pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Rumah Tahanan Kelas I, Labuhan Deli, Rabu 12 Rabiul Awal 1443 H/3 November 2021.

Menurut Saidurrahman, Nabi Muhammad Saw bukanlah tokoh kaleng-kaleng, tetapi merupakan tokoh paling berpengaruh di dunia sejak Nabi Adam sampai sekarang. Hal itu dapat dibuktikan dengan berbagai referensi yang ada, seperti hasil penelitian Michael Hart, tokoh Yahudi bahwa Nabi Muhammad Saw tokoh paling berpengaruh sejak dunia ada dibuktikan dengan dua hal.

Pertama, Nabi Muhammad Saw berhasil mengubah masyarakat Jahiliyah Arab menjadi masyarakat berilmu pemgetahuan. Kedua, wilayah ekspansi beliau muslimnya tetap sampai sekarang.

Di bagian awal ceramahnya, Saidurrahman menyampaikan, memperigati kelahiran Nabi Muhammad Saw tidak sekadar memperingati ulang tahun kelahiran seperti biasanya dilakukan masyarakat, tetapi bagaimana belajar meniru dan menauladani sikap dan perilaku beliau sebagai uswatun hasanah dan membawa ajaran Islam yang Rahmatan Lilalamin.

BACA JUGA :  Kepala BNNK Hadiri Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Binjai

Nabi Muhammad Saw, kata Saidurrahman, memiliki banyak kelebihan. Di hari kiamat nanti nabi yang paling pertama masuk surga. Begitu juga umatnya yang paling pertama masuk surga, barulah kemudian umat nabi lain. Persoalannya bagaimana agar bisa menjadi umat Nabi Muhammad Saw.

Saidurrahman juga mengungkapkan contoh sikap dan prilaku Nabi Muhammad Saw, seperti menjenguk Yahudi ketika sakit, orang yang selalu meludahinya saat pergi shalat subuh. Juga menyuapi Yahudi buta yang setiap bertemu mencaci maki Nabi.
Dari awal, Saidurrahman menyelingi ceramahnya dengan melantunkan shalawat nabi bersama jamaah.

Kepada warga binaan, Saidurrahman menjelaskan seluruh manusia memiliki dosa, karena seluruh manusia memilili sifat salah dan lupa. Terpenting yang bersangkutan menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya, artinya bertobat. Ikuti ajaran Rasulullah Saw dengan melaksanakan shalat lima waktu, memperbanyak membaca Al Quran, dan zikir.

Kepala Rumah Tahanan Kelas I Labuhan Deli, Nimrot Sihotang, SIP, MH, dalam sambutannya menyampaikan, melalui kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang mengambil tema Belajar Membentuk Pribadi dengan Cerminan Sikap dan Prilaku Rasulullah Saw, diharapkan menjadikan kualitas warga binaan semakin meningkat.

BACA JUGA :  Anies Baswedan Sebut Pondok Persulukan Serambi Babussalam di Hatonduhan Contoh Toleransi di Indonesia

Sihotang menyampaikan terima kasih kepada panitia dan donatur bahwa kegiatan itu tidak menggunakan anggaran negara.
Acara yang dihadiri seluruh pimpinan, staf dan 1.500 lebih warga binaan itu diselingi parodi undangan Maulid Nabi langgam Melayu, dan penampilan grup shalawat Nabi warga binaan. (red/has. )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *