NasionalPolitik

Relawan Persatuan Nasional : Harusnya Gagasan Budiman Yang Didiskusikan, Bukan Malah Dibully

×

Relawan Persatuan Nasional : Harusnya Gagasan Budiman Yang Didiskusikan, Bukan Malah Dibully

Sebarkan artikel ini
Relawan Persatuan Nasional
Ketua Presidium Persatuan Nasional M Ikhyar Velayati dan Sekjen Asrul Azwar berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, beberapa waktu lalu di Semarang.
Relawan Persatuan Nasional
Ketua Presidium Persatuan Nasional M Ikhyar Velayati dan Sekjen Asrul Azwar berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, beberapa waktu lalu di Semarang.

Asaberita.com, Medan — Dukungan Budiman Sudjatmiko terhadap Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 yang terungkap saat Deklarasi PRABU di Marina Convention Centre, Kota Semarang pada Jumat, 18 Agustus 2023, menuai pro dan kontra di kalangan aktivis 98 dan kader PDIP.

Bahkan, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto sempat memberikan dua opsi kepada Budiman Sudjatmiko, yakni mengundurkan diri atau pemecatan.

Menyikapi pro dan kontra sikap politik Budiman tersebut, Ketua Presidium Pusat Relawan Persatuan Nasional Muhammad Ikhyar Velayati menilai, seharusnya gagasan yang dilontarkan Budiman yang di diskusikan, bukan malah ia di bully dan di framing sebagai penghianat gerakan.

“Harusnya yang rame di diskusikan itu subtansi gagasan Budiman tentang Indonesia masa depan, kepemimpinan strategik dan persatuan nasional, bukan malah membully atau memframing Budiman sebagai penghianat gerakan,” sindir Ikhyar, Senin (21/8/2023) di Medan.

BACA JUGA :  Pemilih Milenial Sangat Menentukan Pemimpin Daerah pada Pilkada 2020

Menurut Ikhyar, gagasan Budiman sangat aktual dan sesuai kondisi objektif saat ini. “Jika kita berpikir objektif dan tanpa ada tendensi politik yang memihak, justru gagasan Budiman sangat sesuai dengan kondisi saat ini, khususnya tentang sosok yang punya kualifikasi kepemimpinan strategik serta kebutuhan pentingnya persatuan nasional sebagai landasan menuju Indonesia emas 2045,” kata Ikhyar.

Ikhyar menyebut gagasan persatuan nasional dan kepemimpinan strategik merupakan keniscayaan sejarah jika Indonesia ingin maju.

“Persatuan nasional dan kepemimpinan strategik merupakan keniscayaan sejarah dan siapapun yang menghalangi akan tergilas roda sejarah,” tegas Ikhyar. (red/bs)

Admin
Latest posts by Admin (see all)
BACA JUGA :  Kader PDIP Sumut : Banyak Kader dan Simpatisan PDIP Dukung Sikap Budiman Pilih Prabowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *