
Asaberita.com, Jakarta – Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia (IPI) terkait head to head bacapres menunjukkan Prabowo Subianto mengungguli Anies Baswedan dengan selisih 30 persen. Lantas bagaimana reaksi dari partai koalisi pendukung Anies?
Dikutip dari detikcom, Rabu (7/6/2023), survei IPI itu digelar pada 26-30 Mei 2023, melibatkan 1.230 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Para responden ditanyakan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?’. Hasilnya, Prabowo unggul melawan Ganjar dan Anies Baswedan.
Berikut ini simulasi head to headnya:
Simulasi 1
Ganjar Pranowo 51%
Anies Baswedan 34,5%
TT/TJ 14,4%
Simulasi 2
Prabowo Subianto 56,8%
Anies Baswedan 26,5%
TT/TJ 16,7%
Simulasi 3
Prabowo Subianto 50,5%
Ganjar Pranowo 39,3%
TT/TJ 10,2%
PKS Anggap Wajar
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi survei head to head bacapres IPI di mana Prabowo Subianto menungguli Anies Baswedan dengan selisih 30 persen. Ia menilai hal itu wajar lantaran Ketum Gerindra tersebut sudah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak tiga kali.
“Bravo Pak Prabowo. Wajar Pak Prabowo sudah tiga kali ikut Pilpres. Dan kami sangat bahagia jika maju tiga pasang calon,” kata Mardani, Selasa (6/6).
Mardani mengatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) siap berkompetisi secara sehat. Ia yakin dukungan ke Anies Baswedan akan membuahkan keberhasilan.
“Akan ada kontestasi karya dan gagasan. KPP siap berkompetisi dengan paslon lainnya dan yakin menang. Semua putra terbaik bangsa siapapun yg terpilih,” ujarnya.
Respons Partai Demokrat
Sementara, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani merespons selisih hasil survei elektabilitas antara bacapres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang memiliki perbedaan jauh, yakni 30 persen. Menurutnya, situasi akan berubah ketika Anies mendeklarasikan calon pasangannya pada Pilpres 2024.
“Mencermati hasil survei yang memotret kecenderungan stagnannya elektabilitas Mas Anies Baswedan, apalagi pada simulasi diperhadap-hadapkan dua pasang calon saja, kami menilai bahwa pengumuman bacawapres Mas Anies Baswedan akan memberikan perubahan dan dampak politik yang besar,” kata Kamhar, Selasa (6/6).
Kamhar menyebut pengumuman cawapres Anies akan membawa dampak positif bagi elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Jika sudah (bacawapres) dideklarasikan, kerja partai pendukung, relawan dan simpatisan akan maksimal.
“Tak hanya itu, pengumuman cawapres Mas Anies juga akan berdampak positif pada peningkatan elektabilitas partai politik yang tergabung di Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” tutur Kamhar.
“Setelah (bacawapres) diumumkan, mesin politik partai pengusung, relawan dan simpatisan akan lebih optimal menjalankan aktivitas pemenangan. Berbeda dengan sekarang, yang sebagian masih pada posisi wait and see,” kata dia.
Menurut Kamhar, selisih 30 persen jika disandingkan dalam head to head dengan bacapres lain terlalu besar. Dia optimistis masih ada waktu untuk Anies membalikkan keadaan.
“Ini selisih yang besar, butuh pendalaman lebih lanjut. Namun kami optimistis, jika segera diumumkan bacawapres Mas Anies, masih cukup waktu untuk mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan,” imbuhnya. (dtc)