Opini

Terus Berinovasi, Rutan Klas I Medan Akan Luncurkan Buku Pemasyarakatan

×

Terus Berinovasi, Rutan Klas I Medan Akan Luncurkan Buku Pemasyarakatan

Sebarkan artikel ini
Kepala Rutan Klas I Medan bersama tim peluncuran buku (Istimewa)
Kepala Rutan Klas I Medan bersama tim peluncuran buku (Istimewa)

Asaberita.com, Medan – Rutan Klas I Medan terus terus bergerak dan berinovasi dalam menjalankan prinsip pemasyarakatan. Inovasi terbaru, Rutan Klas I Medan akan segera meluncurkan buku tentang pemasyarakatan.

Kepala Rutan Klas I Medan, Nimrot Sihotang, yang menginisiasi terciptanya buku yang berjudul “Menuju Pemasyarakatan Yang Pasti Berdampak” itu menjelaskan bahwasanya buku itu berisi tentang pemasyarakatan dan juga seluruh kegiatan para warga binaan menuju pemasyarakatan yang semakin baik dibawah binaan Rutan Klas I Medan.

“Kita aktualisasikan semua kegiatan di dalam Rutan Klas I Medan, di dalam buku ini, sehingga harapan kita nanti pembaca buku ini bisa menjadi literasi nantinya dan harapan nanti menjadikan buku ini sebagai bahan dari ilmu pengetahuan dan menginspirasi,” kata Nimrot Sihotang, Selasa (16/4/2024).

“Buku ini kami isi dengan kegiatan kegiatan yang ada di dalam Rutan Klas I Medan, yaitu ada perbengkelan, peternakan, doorsmeer, buat sepatu, sendal, meubel, perikanan, ada perbengkelan,” sambungnya.

Dijelaskan Nimrot, hal tersebut dilakukan sekaligus dalam mengikuti langkah yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laolly dan arahan dari Dirjen Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, juga Kakanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara (Sumut) Anak Agung Gde Krisna.

Sehingga, dijelaskan Nimrot, tujuan dari kementerian Hukum dan Ham yaitu semakin pasti beralhlak dan berdampak pada masyarakat akan terwujud secara signifikan.

BACA JUGA :  Siapa Pengganggu Wartawan Meliput di Pemprov Sumut?

Nantinya, harapan Kepala Rutan Klas I Medan itu, buku tersebut bisa semakin meningkatkan kepercayaan publik kepada Rutan Klas I Medan setelah membaca buku tersebut.

Sebab, dibawah binaannya kurang lebih tiga ribu warga binaaan yang menghuni Rutan Klas I Medan ada sebanyak tiga ratus lebih warga binaan yang semakin produktif.

“Kami berharap nanti buku ini, menjadi cermin atau potret Rutan Klas I Medan. Memang tiga ribu didalam yang bisa kita buat produktif sampai hari ini sudah tiga ratus orang tapi itu sudah menjadi kinerja yang berdampak menurut saya dan harapannya kedepan ini bisa kami lakukan terus menerus di Rutan Medan sehingga dapat memperbaiki citra kementerian Hukum dan Ham. Kemudian kepercayaan publik terus meningkat kepada Rutan Medan,” ucapnya.

Selain itu, Nimrot Sihotang mengatakan, terciptanya buku tersebut berdasarkan inspirasi nya membaca buku berjudul “Anak Kolong” karya Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laolly kemudian atas banyaknya tudingan negatif masyarakat kepada Rutan ataupun Lapas. Sehingga nantinya, adanya buku tersebut dapat menjawab tudingan negatif tersebut.

“Kita ya tentu terinspirasi dari melalui membaca buku “Anak Kolong” perjalanan pak menteri sehingga kami juga punya keinginan, pak menteri bisa bikin kami juga harus bikin. Selain itu landasan kita adalah tudingan masyarakat kepada kita yang bersifat negatif dan kita juga mengikuti arahan dari pak Menteri, pak Dirjen, dan pak Kakanwail,” jelasnya.

BACA JUGA :  BTN Mulai Implementasikan Transformasi Human Capital Berbasis Cloud

“Sehingga nanti para pembacanya bisa melihat dalam jelas dalam buku ini apa yang menjadi permasalahan kita dan apa solusi yang kami lakukan untuk menjawab citra yang dibentuk oleh masyarakat. Sehingga kepercayaan masyarakat bisa meningkat kepada kita,” imbuhnya.

Saat ini buku tersebut sedang dalam tahap untuk proses penerbitan dan dalam waktu dekat akan segera diluncurkan. Buku yang menceritakan kehidupan di dalam Rutan Klas I Medan tersebut melibatkan beberapa penulis dari luar dan juga akademisi dari Universitas di Sumut.

“Buku ini dari awal kita melibatkan warga binaaan kita melibatkan penulis dari luar dan akademisi dari universitas di Sumut. Saat ini sedang proses penerbitan dan akan segera launcing. Semoga buku ini bisa diterima oleh akademi ataupun praktisi dan mahasiswa,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *