Enam Alasan GDKK Dukung Prof Saidurrahman Jadi Rektor UINSU

Dr Solahuddin Harahap MA. (foto/msj)

Bacaan Lainnya

Asaberita.com – Medan –  Ketua DPP Gerakan Da’i Kerukunan Dan Kebangsaan (GDKK) Dr Solahuddin Harahap MA menyebut ada enam alasan kenapa GDKK mendukung TGS Prof Dr KH Saidurahman M.Ag sebagai Rektor UINSU dua Priode pada suksesi rektor UINSU Medan.

“Pertama, Akreditasi IAIN ke UIN SU yang dahulunya akreditasi C, sejak UINSU dipimpin Prof Dr Saidurrahman M.Ag mampu meningkatkan akreditasinya menjadi peringkat B atau Baik sekali, dua tahun mendatang akreditasi bakal meningkat menjadi A atau unggul, bahkan saat ini minat masyarakat dan umat Islam untuk kuliah di UINSU mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Solahuddin Harahap di Medanm Selasa (12/05/2020).

Alasan kedua, lanjut Solah, Prof Saidurahman berhasil meningkatkan sarana dan prasarana UINSU. “Saat ini sudah terealisasi pembangunan 7 gedung IDB di Tuntungan yang diharapkan pada tahun 2020 sudah bisa digunakan. Demikian juga dengan keberadaan gedung kuliah dan laboratorium. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional terhadap UINSU,” katanya.

“Selain itu juga ada bantuan dari Ketua Dewan Penyantun H Anif sebesar Rp 10 miliar, Gedung H Ijeck sebesar Rp 2 miliar, pembangunan Wisma Syari’ah sebesar Rp 2 miliar dari pemprovsu dan upaya sertifikasi tanah Sutomo oleh Walikota Medan,” kata Solah.

Bahkan Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi juga memberikan apresiasinya atas kepemimpinan Prof Dr Saidurrahman M.Ag. Ini diutarakan Menag saat ceramah di hadapan 1.000-an sivitas akademika UINSU Medan di Gelanggang Mahasiswa UINSU Jalan Sutomo Ujung Medan, Sabtu, (4/1/2020) dalam rangka HAB ke 74 Kementrian Agama.

BACA JUGA :  Video Kunjungan Komisi E DPRD Sumut ke Ma'had UINSU di Tuntungan

Alasan ketiga menurut dia, Prof Saidurrahman mampu menjadikan Prodi Ekonomi Islam sebagai keunggulan dan mendapat akreditasi A serta mendapat pengakuan dari Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).

“Saat ini UINSU telah mendapatkan dua penghargaan dari IAEI Pusat yaitu Sebagai Kampus Ekonomi Islam Terdepan dalam Silaknas, Jakarta 27-28 Juli 2017 serta Piagam Penghargaan yang diberikan kepada Rektor UINSU TGS Prof Saidurrahman M.Ag sebagai Tokoh Pendidikan Ekonomi Islam Pengembangan Bea Siswa Zakat pada penghargaan IAEI Award tahun 2019 di Jakarta,” katanya.

Dia menyebutkan alasan keempat, di tangan Prof Saidurahman,UINSU telah mencapai tiga Rekor MURI. “Tahun 2018, UINSU menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dalam bidang Khatam Al-Qur’an, penghargaan Mahasiswa Pewakif Terbanyak dan penghargaan sejuta sholawat yang dibacakan dan ditulis mahasiswa dan dosen UINSU pada bulan oktober 2019 dihadiri mentri kabinet serta tokoh nasional seperti Menkopulhukam Prof Dr Mahfud MD, Wakil Ketua MPR Dr Ahmad Basarah, Gubernur Lemhanas RI Letjend.(Purn) Agus Widjojo, Tokoh Kerukunan dan Pluralisme Romo Beny Susetyo, Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara,” katanya.

Yang kelima, kata dia, Prof Saidurrahman juga memiliki komitmen kuat dalam Dalam upaya pencegahan radikalisasi, anti korupsi, penguatan dan pengamalan Pancasila. Hal itu terlihat dalam berbagai lembaga yang telah misalnya Pusat Kajian Strategis Deradikalisasi (PUKAT) UINSU, pusat kajian deradikalisasi dan moderasi beragama ( PKDM), Pusat Kajian Anti Korupsi (PUSAKO), Lembaga Kajian Pancasila dan Kebangsaan (LKPK-UINSU serta Lembaga Kajian Kebangsaan dan Keummatan (LK3).

BACA JUGA :  Tingkatkan Imtaq, Rutan Perempuan Medan Gelar Pengajian dan Beri Santunan

Keenam, Selain akademis, prestasi membanggakan juga telah digoreskan oleh mahasiswa UINSU di bawah bimbingan Prof Saidurahman yaitu capaian prestasi di tingkat nasional dan internasional misalnya juara 1 Musabaqah Tahfidz Qur’an Se-Asia Fasifik di Jakarta, Juara III kompetensi Fotografi se-Asean di Penang Malaysia, Juara III dalam ajang Seoul International Invantion Fair 2018 di Korea dengan penemuan obat diabetes berbahan buncis, meraih medali perak di ajang Thailand Investor’s Day 2019 yang diikuti lebih dari 29 Negara di dunia.

“Selain itu mahasiswa FKM juga menjadi juara III Kompetisi Inovasi Indonesia One Health University Networks (INDOHUM) tahun 2019. Baru-baru ini mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi juga menyabet Medali Emas sebagai Young Award dalam World Invention Competition Exhibition 2019 di Malaysia,” kata Solahuddin. ** msj

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *