Universitarian

Waspada, Bahaya Begal Merajalela

×

Waspada, Bahaya Begal Merajalela

Sebarkan artikel ini
Begal Merajalela

Begal Merajalela

Oleh : Annisa Sapriannur Hutagalung, Natasya Sofia dan Yola Amanda

Begal merupakan fenomena sosial di masyarakat yang akhir-akhir ini begitu merajalela serta marak terjadi di mana mana. Kejahatan yang dilakukan para begal berupa perampasan secara paksa dengan kekerasan, kerap mengancam keselamatan masyarakat sehingga sangat mengganggu keamanan dan ketertiban.

Masyarakat menjadi resah akibat aksi-aksi sadis para begal dalam menjalankan aksinya, hingga membuat aktifitas masyarakat terganggu. Orang-orang menjadi takut untuk keluar rumah utamanya di malam hari. Padahal ada orang yang memang harus bekerja di malam hari.

Sudah banyak terjadi, korban begal hingga kehilangan nyawa atau mengalami luka yang serius akibat aksi-aksi nekat para begal dalam merampas barang milik korbannya. Mereka seakan tidak peduli, meski harus melukai bahkan membunuh demi tujuan menguasai harta milik korbannya. Hati nurani mereka seakan telah hilang, dikuasai keinginan untuk mendapatkan sesuatu secara instan.

Kondisi saat ini memang sudah tidak aman. Peristiwa-peristiwa pembegalan terjadi di berbagai daerah di Sumatera Utara dan tak terkecuali di Kota Medan. Aksi-aksi mereka kerap menjadi bahan pemberitaan di media cetak, elektronik maupun laman-laman berita. Dan ironisnya, banyak pelaku pembegalan itu adalah anak-anak yang masih dibawah umur ataupun masih remaja.

Anak-anak seusia mereka harusnya masih berada dibawah pengawasan orang tuanya, namun kenapa mereka lolos dari pengawasan itu dan malah melakukan aksi-aksi di jalanan, menjadi begal yang meresahkan masyarakat. Apakah orang tua mereka tidak tahu apa yang dilakukan anak-anaknya?

Mungkin ada yang salah dalam pola didik, ditambah derasnya teknologi informasi yang tak mampu disaring dengan baik. Banyak anak-anak yang seyogyanya menjadi penerus bangsa ini terjebak dalam pergaulan bebas, mulai mengenal zat zat berbahaya seperti narkotika dan psikotropika, ugal-ugalan dan bahkan ada yang terlibat dalam Genk Motor. Dan kelompok Genk Motor inilah yang kerap diduga menjadi pelaku pembegalan, merampas motor dan harta berharga lainnya milik korbannya.

BACA JUGA :  Empat Mahasiswa UIN Sumut Ikuti Ajang Bergengsi OASE II di Jakarta

Para pelaku begal itu, memang kerap melakukan aksinya di malam hari antara pukul 22.00 malam hingga pukul 04.00 dini hari. Saat beraksi, mereka membawa senjata tajam serta mengendari sejumlah sepeda motor secara berboncengan. Korban yang menjadi target mereka terlebih dahulu akan dipepet dan bila berusaha menghindar maka sajam yang mereka bawa akan dimainkan menyabet tangan atau tubuh korbannya hingga korbannya terjatuh atau berhenti. Dan disitulah mereka langsung merampas sepeda motor korban. Bila korban kembali melawan, para begal itu pun tak segan untuk langsung menghabisi korbannya. Sungguh sadis benar aksi mereka.

Sebagai contoh aksi sadis para begal itu adalah seperti apa yang menimpa seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berinisial IA yang menjadi korban aksi begal di Jalan Mustafa, Kota Medan, pada Rabu, 14 Juni 2023 lalu.

Saat itu korban IA bersama temannya keluar dari kosannya di Jalan Pasar III, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, menggunakan sepeda motor sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, bermaksud ingin mencari makanan.

Tak lama setelah meninggalkan kosan ternyata mereka diikuti oleh kawanan begal yang mengendarai dua sepeda motor. Diperjalanan, korban yang saat itu dibonceng oleh temannya didorong oleh pelaku begal yang membawa senjata tajam jenis celurit. Korban pun terjatuh dari sepeda motor setelah ditarik oleh pelaku. Pelaku begal kemudian menusuk tubuh korban dengan senjata tajam. Sementara rekan korban berhasil menyelamatkan diri.

Meski korban IA yang merupqkan mahasiswa semester VII FISIP UMSU sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga setempat, namun karena luka yang dialaminya sangat parah, nyawanya pun tak dapat tertolong.

UMSU pun berduka atas meninggalnya seorang mahasiswa nya karena menjadi korban perampokan dan pembegalan. Banyak pihak yang kemudian menyesalkan, ini bisa terjadi karena lemahnya penegakan hukum, juga akibat maraknya film-film kekerasan, lemahnya pengawasan sosial, terbatasnya kesempatan kerja bagi masyarakat kelas bawah dan lainnya.

BACA JUGA :  Kelompok Begal Sadis Dibekuk, Polres Binjai Amankan Lima Tersangka

Aksi-aksi begal yang merajalela di Kota Medan ini menghadirkan tantangan serius bagi aparat penegak hukum dan masyarakat pada umumnya. Kapolrestabes Medan melalui Tawon Presisi Anti Begal Polrestabes Medan sewaktu patroli mendapatkan laporan adanya kumpulan pemuda yang membawa senjata tajam di wilayah Jalan Rakyat Medan Perjuangan.

Kemudian tim Tawon Presisi mengamankan pelaku yang ternyata sangat sering meresahkan masyarakat sekitar. Ditemukan 3 buah senjata tajam dan beberapa batu yang dipersiapkan para pelaku, para pelaku yang berjumlah 6 orang tidak ada yang mengaku memegang senjata yang mereka bawa. Selanjutnya tim memboyong para pelaku guna penanganan lebih lanjut untuk di kenakan saksi pidana sesuai apa yang mereka lakukan.

Melihat begitu merajalelanya begal akhir-akhir ini, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya begal dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti: tidak keluar malam jika tidak ada keperluan. Dan jikapun harus keluar jangan sendirian, selalulah waspada ketika keluar rumah. Persiapkan alat perlindungan diri, minimal yang paling sederrhana, misalnya semprotan merica, pepper spray, dan lainnya serta gunakan diwaktu yang tepat saat kondisi telah mengancam. **

(**Artikel ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Teknik Menulis Artikel dan Editorial mahasiswa Semester IV Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, UIN-SU Medan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *