Oleh : Muhammad Mas’ud Silalahi
(Dikuti dari laman facebook)
Diatas bumi dan dibawah kolong langit ini, tidak ada sesuatu yang pantas untuk kamu tolak mati-matian atau kamu pertahankan mati-matian.
Meski demikian, tentu manusia akan berupaya semaksimal mungkin untuk menolak mati-matian sesuatu yang ia benci dan mempertahankan sesuatu yang ia sukai.
Padahal apabila ia berpegang teguh pada perkataan ‘Tuhan’ dalam QS. Al – Baqarah : 216 yang terjemahannya : โBoleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.โ
Maka dengan demikian, mereka tentu tidak akan merasa bahwa pengetahuan/pembenaran yang mereka ketahui itu bersifat absolut.
Maka dengan adanya narasi itu pula Baginda SAW berdoa : “Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang benar itu sebuah kebenaran dan berikan petunjuk kepada kami untuk mengikutinya. Tampakkanlah kepada kami yang batil itu sebuah kebatilan dan berikan petunjuk kepada kami agar menjauhinya.”
Tidak berlebihan saya kira jika dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara juga kita merujuk pada konsep ini, agar jiwa kita tertuntun untuk tidak melulu menuruti hawa nafsu birahi yang mengerikan. **
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertipikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar – Juli 1, 2025
- Sekdako Binjai Pimpin Apel Gabungan Sambut Harganas 2025, Perkuat Kolaborasi Bangun Keluarga Tangguh – Juni 30, 2025
- Kepala BNNK Hadiri Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Binjai – Juni 30, 2025