Scroll untuk baca artikel
#
Sumatera Utara

DPRDSU Kagumi Rektor, Jadikan UINSU Kampus WCU 2045

×

DPRDSU Kagumi Rektor, Jadikan UINSU Kampus WCU 2045

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi E DPRDSU bersama Rektor UINSU dan sivitas akademika UINSU saat menerima Kunker Komisi E, di Kampus IV UINSU Tuntungan. (foto/msj)
Anggota Komisi E DPRDSU bersama Rektor UINSU dan sivitas akademika UINSU saat menerima Kunker Komisi E, di Kampus IV UINSU Tuntungan. (foto/msj)

Asaberita.com – Deliserdang  – Komisi E DPRD Sumatera Utara mengagumi program Rektor UINSU Medan TGS Prof Dr KH Saidurrahman MAg menjadikan kampus UINSU sebagai salah satu kampus World Class University (WCU) Tahun 2045. Progressnya sudah mulai nampak, dengan membangun Kampus IV UINSU dan Ma’had (Asrama mahasiswa—red) di Tuntungan, Kabupaten Deliserdang.

“Kami sangat tertarik dengan kampus UINSU, kampusnya baru. Kami melihat sudah banyak perubahan. Kita mengagumi pak rektor dan kampus ini, sehingga menjadi kampus yang punya daya saing internasional menuju Wolrd Class University,” kata Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara Dimas Tri Adji S.I.Kom di hadapan sivitas akademika UINSU Medan, saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kampus IV UINSU Tuntungan, Senin (20/07/2020.

Hadir dalam kegiatan Kunker DPRD Sumut itu, Rektor UINSU Medan Prof Dr Saidurrahman MAg, Sekretaris Komisi E dr Mariahta Sitepu Mars, anggota Tia Ayu Anggraini S.Kom, Mahyaruddin Salim Batubara, Hj Anita Lubis, Jafaruddin Harahap MSi dan Muhammad Faisal. Selain anggota Komisi R DPRD Sumut, hadir juga  para Wakil Rektor, seluruh dekan dan pejabat di lingkungan sivitas akademika UINSU Medan.

Dimas Tri Adji mengatakan, Kunker DPRD Sumut yang dilakukan ke Kampus IV UINSU, merupakan tindaklanjut Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi E dengan UINSU beberapa waktu lalu. Pihaknya sudah melihat banyak perubahan khususnya perubahan fisik kampus yang terus dibangun.

BACA JUGA :  Buka Kongres IPPAT Ke VIII di Medan, Dirjen PHPT: Perlu Inovasi dan Kolaborasi Tingkatkan Pelayanan Pertanahan

“Bahkan, secara bertahap kita juga sudah melihat perkembangan penyelesaian kampus ini. Kita menilai, ini sudah sangat baik Jadi, apa yang sudah baik untuk dilanjutkan,” katanya.

Kunker Komisi E dengan UINSU ini, kata Dimas, sebagai bentuk untuk membuka komunikasi dari dua lembaga ini. Jadi lanjutnya, prestasi yang sudah dijalankan Rektor UINSU Prof Saidurrahman MAg, jika sudah baik harus dilanjutkan.

“Kalau sudah baik, wajib untuk dilanjutkan,” kata Dimas Tri Adji seraya sambil berkelakar dan berdoa agar Rektor UINSU dapat diberikan amanah untuk periode yang kedua.

Rektor UINSU Ptof Dr Saidurrahman MAg memberikan apresiasi luar biasa atas kedatangan Komisi E DPRD Sumut. “Kami sangat berbahagia didatangi Komisi E, insya Allah dalam waktu tidak beberapa lama lami, kita akan mengundang Komisi E lagi dalam peresmian kampus ini dan ma’had UINSU,” kata Prof Saidurrahman.

Rektor menyebutkan bahwa pembangunan kampus IV UINSU ini sangat mendesak. Seiring dengan pertambahan jumlah mahasiswa UINSU, maka penambahan gedung kuliah juga harus dilakukan.

Terkait dengan Ma’had, Rektor UINSU menyebutkan pengadaan Ma’had wajib dilakukan, karena hal tersebut sesuai Surat Edaran Menteri Agama RI yang mengharuskan kampus di PTKIN melakukan kuliah dalam bentuk Ma’had.

BACA JUGA :  Terkait Ranperda Masyarakat Adat, Begini Pendapat F-PDI Perjuangan DPRD Sumut

“Jadi, ma’had bagi UINSU wajib dilakukan salam upaya mengejar program yang sudah kita jalankan, yakni menuju WCU 2045,” katanya.

Ma’had yang diberlakukan mulai Tahun Akademik 2020/2021 itu kata rektor, untuk mengejar target WCU 2045. Setiap mahasiswa yang baru semester I dan II, wajib fasih berbahasa Arab dan Inggris, Tahfiz dan berada dalam lingkungan belajar yang diasramakan.

Di samping mengejar target WCU 2045, Rektor UINSU Medan juga menyampaikan pengadaan Ma’had, merupakan salah satu upaya untuk menghalangi berkembangnya paham-paham radikal masuk di UINSU, seperti yang dituduhkan sebagian kelompok kecil.

“Jadi, seluruh mahasiswa yang diasramakan, dipastikan tidak berpikir khilafah apalagi ikut mempraktekkannya. Tetapi, mahasiswa yang diasramakan, tetap moderat dan cinta NKRI,” katanya.

Dia menyebutkan, out put yang diharapkan alumni UINSU yang sudah menjalani asrama tidak mendirikan khilafah tetap berpikir visi nasionalis yang mengedepankan bangsa dan agama. ** msj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *