Sumatera Utara

Fenomena Murtad di Langkat, Begini Harapan TGB ke Para Pendakwah dan Tuan Guru Besilam

×

Fenomena Murtad di Langkat, Begini Harapan TGB ke Para Pendakwah dan Tuan Guru Besilam

Sebarkan artikel ini
Tuan Guru
Tuan Guru Batak Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk bersama Tuan Guru Besilam Syekh H Zikmal berfoto bersama dalam sebuah kesempatan.
Tuan Guru
Tuan Guru Batak Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk bersama Tuan Guru Besilam Syekh H Zikmal Fuad berfoto bersama dalam sebuah kesempatan.

Asaberita.com, Medan – Kabar banyaknya warga di Kabupaten Langkat yang murtad ramai diberitakan sejumlah media dalam beberapa hari belakangan ini. Kasus terakhir, murtadnya seorang wanita berinisial N yang dibaptis di sebuah gereja karena menikah dengan pria non muslim berinisial J.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara (Sumut) mengatakan, telah menerima pengaduan dari masyarakat tentang banyaknya warga di Kabupaten Langkat yang murtad.

MUI Sumut juga telah turun tangan untuk mengantisipasi kejadian pemurtadan tak terulang lagi. Bekerjasama dengan MUI Langkat, MUI Sumut melakukan penelusuran apa yang menjadi penyebab banyaknya warga muslim yang murtad di Langkat.

Ketua Bidang Dakwah MUI Sumut, M. Hatta, pada Minggu (15/5) kemarin menyatakan ada dua hal yang diduga menjadi penyebab hal itu, yakni faktor eksternal dan internal.

Dari faktor eksternal, kata Hatta, yaitu adanya kelompok yang secara masif dan sistematis mengajak warga untuk murtad, terutama kepada warga kurang mampu. Ajakan itu dilakukan dengan tawaran pekerjaan, tawaran keuangan dan lainnya.

Sedang faktor Internal, yaitu soal keimanan seorang muslim. Hatta mengatakan seorang muslim yang murtad karena imannya yang lemah. Misalnya, seorang wanita rela murtad karena ingin menikah dengan pria non muslim.

BACA JUGA :  Wartawan Turut Bertanggungjawab Menjaga Kamtibmas

Perkuat Dakwah Kultural

Menyikapi ini, Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk selaku alumni Fakultas Dakwah, Presiden Alumni UINSU dan Tuan Guru Serambi Babussalam Simalungun, mengajak seluruh para juru dakwah, ustadz, Ulama berikut para pemuka kelembangaan dakwah untuk memperkuat dakwah kultural.

“Saya kira kita semua perlu memperkuat dakwah kultulral, dakwah-dakwah yang bukan saja menguatkan akidah tapi juga memperkuat sosial, ekonomi dan budaya keagamaan umat. Bayangkan, jika ada muslim yang murtad hanya karena masalah ekonomi, ini memalukan,” ungkap TGB.

Dakwah kultural dengan pendekatan budaya dan wawasan kearifan lokal akan membuat sendi-sendi keimanan sosial seseorang menguat, sehingga kekerabatan sosial yang terjalin kuat ini membuat orang terasa malu untuk murtad atau pindah agama.

“Budaya malu murtad, menggadaikan iman demi uang harus jadi budaya malu umat. Namun, dalam menyikapi fenomena murtad ini, jangan sampai menimbulkan gesekan sosial dan konflik horizontal atas nama agama,” tegas TGB, yang juga dikenal sebagai tokoh kerukunan.

BACA JUGA :  Kapolres Pematangsiantar Bersilaturrahmi ke Tuan Guru Batak

Menyoal terkait maraknya fenomena murtadi di Kabupaten Langkat sebagaimana disampaikan Ketua Bidang Dakwah MUI Sumut Prof Dr Mohd Hatta, TGB meminta agar info ini berdasarkan kajian-kajian yang mendalam, agar tidak memunculkan distorsi. Tapi jika ini terjadi harus menjadi perhatian bersama.

“Di Langkat ada Tuan Guru Besilam sebagai pusat spiritual dan juga pusat dakwah thoriqoh Naqsyabandiyah yang sama-sama kita hormati. Mari kita minta arahan Tuan Guru dan berharap bersama para Ulama, Masyayikh, para khalifah, Ustadz harus punya tanggung jawab bersama untuk penguatan dakwah-dakwah kultural ini. Menjaga benteng akidah umat tapi juga merawat toleransi umat,” pungkas TGB. (red/has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *