Asaberita.com – Medan – Founder Komunitas Remaja Masjid Enterpreneur (Korma Preneur) Muhammad Mas’ud Silalahi mempertanyakan, pelaku penusukan terhadap Ulama tersohor Syeikh Moh. Ali Jaber apakah orang gila atau merupakan seorang pembunuh bayaran.
“Informasi seputar motif dari kasus penusukan Syeikh Ali Jaber dan pelakunya masih simpang siur dan ada kejanggalan. Beredar informasi dari group whatsap, media sosial dan berita media online, bahwa pelaku adalah orang gila. Ini sangat aneh, terkesan ada upaya pengaburan dari motif kejadian ini,” ujar Muhammad Mas’ud Silalahi kepada Asaberita.com, Senin (14/9/2020) di Medan.
Dilanjutkan Founder Korma Preneur, ia berharap pihak kepolisian lebih mendalami motif dari kasus penusukan yang mengakibatkan Syeikh Moh. Ali Jaber terluka.
Mas’ud menduga, kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber ini merupakan upaya pembunuhan berencana yang telah disusun dan direncanakan dengan matang. Tujuannya, untuk melakukan teror dan membuat resah para Ulama dan juga umat.
“Kami menduga dibalik kejadian ini ada aktor intekektualnya yang telah.menyusun dan merencanakan penusukan. Dan pelaku penusukan yang ditangkap hanyalah seorang eksekutor yang disuruh. Karenanya kita berharap pihak aparat kepolisian bisa mendalami apa yang menjadi motif penusukan itu dan siapa yang berada dibalik itu semua,” ulas Mas’ud.
Maka untuk menjaga persepsi dan prasangka ataupun dugaan-dugaan masyarakat semakin meluas, kami memiliki harapan terhadap pihak kepolisian agar menuntaskan persoalan itu sampai ke akar-akarnya. Aparat kepolisian juga harus bisa memberikan perlindungan dan rasa kepada para Ulama dalam berdakwah, terhindar dari teror apalagi tindakan tindakan yang mengancam keselamatan diri mereka.
“Kami juga meminta kepada seluruh anggota Korma Preneur dan atau partisipatisan Korma Preneur dimanapun berada untuk menjaga, melindungi dan mengawal para Ulama dan Tokoh Bangsa dari ancaman teror dan ancaman penikaman dari ‘orang gila’ yang ada di sekeliling mereka.
Kita harus jalin silaturrahim ke para pejuang Islam, para brigade-brigade dakwah dan laskar-laskar Islam guna untuk menguatkan ukhuwah islamiyah wa ukhuwah wathoniyah, serta dapat terus berkoordinasi dan bergandengan tangan bersama-sama mengawal para Ulama dan Tokoh Bangsa,” tegas Muhammad Mas’ud Silalahi.
Sebelumnya, beredar pemberitaan baik di media online, cetak, elektronik dan media sosial tentang pendakwah sekaligus Ulama tersohor Syeikh Moh. Ali Jaber ditusuk orang tidak dikenal. Itu terjadi saat Syekh Ali Jaber sedang mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Minggu (13/9) sore.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dimana Syeikh Ali Jaber yang kala itu sedang mengisi kajian Minggu dan Wisuda Tahfiz Quran tiba-tiba saja didatangi seorang pria kurus berbaju biru ke atas panggung. Seketika itu juga pelaku langsung menusukkan senjata tajam ke arah perut Syeikh Moh. Ali Jaber.
Syeikh Moh. Ali Jaber sempat menghindarinya, namun tusukan itu tetap mengenai salah satu tangannya.
Akibat peristiwa itu, Syeikh Moh. Ali Jaber mengalami luka dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk diberikan pertolongan. Tangan Syeikh Ali Jaber mengalami luka yang cukup parah sehingga harus dijahit dengan beberapa jahitan.
Sementara pria yang menikam Syeikh Ali Jaber langsung ditangkap oleh para peserta kajian yang ada di dalam masjid tersebut, dan langsung membawa dan menyerahkan pelaku ke pihak kepolisian. (asa/ms)
- Paslon Bupati Nomor 1 Freddy-Andreas Bantah Tudingan Suap di Pilkada Samosir - Desember 7, 2024
- Anak Penjual Ketoprak Lulus Seleksi Bintara TNI AU dari Panda Lanud RHF - Desember 7, 2024
- Bincang-bincang Podcast, Dishub Sumut Pastikan Kesiapan Transportasi Mudik Nataru 2024 - Desember 7, 2024