Scroll untuk baca artikel
#
Peristiwa

Kisah Aneh Dari Gempa Sulbar

×

Kisah Aneh Dari Gempa Sulbar

Sebarkan artikel ini
GEMPA : Usai gempa di Sulbar banyak kisah menarik yang dipetik. (foto/int/msj)
GEMPA : Usai gempa di Sulbar banyak kisah menarik yang dipetik. (foto/int/msj)

Jakarta – Asaberita – Gempa bumi magnitudo (M) 6,2 di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), telah merenggut puluhan nyawa. Bencana ini menyisakan duka dan trauma mendalam.

Gempa bumi tektonik ini terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 Wita. Episentrum gempa di Majene terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah timur laut dari Majene pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar), hingga kini total korban meninggal dunia menjadi 35 orang pada Jumat, 15 Januari 2021, siang.

Selain itu, dilaporkan ada 637 orang luka-luka dan 15 ribu orang mengungsi akibat gempa magnitudo (M) 6,2 yang terjadi pada dini hari tadi. Sementara itu, di Kabupaten Mamuju, rumah sakit dan kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat.

Bagaimana ragam kisah di balik gempa Majene Mamuju? Simak selengkapnya di halaman berikutnya. Berikut ragam kisah pilu Gempa Majene-Mamuju:

Sekeluarga Terjebak Reruntuhan Rumah. Delapan orang yang merupakan satu sekeluarga di Kota Mamuju terjebak reruntuhan rumah akibat gempa M 6,2 di Majene. Tiga orang bisa dievakuasi dan 5 orang masih terjebak.

“Tadi sudah keluar 3 dengan rincian 2 orang selamat 1 meninggal. Sementara 5 orang lagi di situ,” kata Kepala Sumber Daya (Kasumda) Basarnas Kota Mamuju Arianto di lokasi, Jumat (15/1/2021).

Lokasi delapan orang yang terjebak reruntuhan rumahnya tersebut berada di Jalan Amakirang, Kota Mamuju. Proses evakuasi dimulai sejak Subuh tadi.

“Sejak semalam kita sudah terjunkan regu untuk bantu evakuasi. Kemudian Subuh tadi ada warga melaporkan delapan anggota keluarganya terjebak reruntuhan rumahnya. Jadi langsung kita mulai evakuasi,” kata Arianto.
Baca juga:
Gempa Sulbar, Airlangga: Bersatu Atasi Gempa, Ekonomi Segera Bangkit

BACA JUGA :  Bupati Madina Serahkan SK PNS Formasi 2019

Hanya, Arianto menyebut proses evakuasi berlangsung lambat lantaran tidak ada peralatan yang memadai di lokasi. SAR gabungan hanya bisa menggunakan alat-alat seadanya.

Kondisi lima orang korban yang masih terjebak reruntuhan rumahnya itu juga belum diketahui. Arianto mengatakan posisi korban belum diketahui berada di titik reruntuhan mana.

“Yang lima orang masih di dalam, tapi kita belum tahu pasti di titik mana. Kita juga belum tahu apa masih hidup atau bagaimana,” kata Arianto.

Kisah Angel Terjebak Reruntuhan

Angel terjebak reruntuhan bangunan akibat gempa M 6,2 di Majene. Meski kesulitan bernapas, Angel masih bisa menjawab saat ditanya petugas yang hendak mengevakuasinya.

Dalam video yang dibagikan Humas BNPB, Jumat (15/1/2021), terlihat petugas menyambangi seseorang yang terjebak di reruntuhan. Petugas menanyakan kondisi korban gempa Majene ini.

“Siapa nama, Dik (Adik)?” kata pria perekam video.

“Angel,” sebut dia.

“Masih bernapas?” tanya petugas pria itu kembali.

“Masih, ada suaranya, tapi susah mi,” ucap Angel, yang terjebak di reruntuhan bangunan.

Dari video itu, disebutkan lokasi reruntuhan bangunan terletak di Jl KS Tubun 3 Mamuju, Sulbar. Video itu diambil dalam kondisi gelap. Nurasia Tewas Tertimpa Reruntuhan

Seorang warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurasia (38) dikabarkan menjadi korban tewas akibat gempa M 6,2 di Mamuju.

Nurasia tewas setelah tertimpa reruntuhan rumahnya.

“Adik saya menjadi salah satu korban gempa bumi di sana, sementara kami menunggu jenazah untuk dikembalikan ke Parepare,” ujar kakak Nurasia, Jamil Rusli, saat ditemui di rumah duka di Jalan Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulsel, Jumat (15/1/2021).

Jamil mengungkapkan adiknya itu merantau ke Kota Mamuju sejak 2020 untuk membuka usaha konter HP. Nurasia juga kerap bolak-balik Mamuju-Parepare. “Belum cukup setahun, tapi selalu bolak-balik ke Parepare,” katanya.

BACA JUGA :  Tinjau Posko Gempa di Taput, Gubernur Edy Serahkan Bantuan

Sementara itu, sepupu almarhumah, Haedar, mengungkapkan keluarga mendapatkan kabar duka tersebut pada Subuh tadi sekitar pukul 05.00 Wita. “Suami almarhumah langsung yang menelepon menyampaikan kabar duka tersebut,” tuturnya.

Korban diketahui meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan. “Mengalami pendarahan di kepala, informasi dari suaminya rumahnya di Jalan KS Tuban rata dengan tanah,” imbuhnya.

Saat ini keluarga masih berupaya membawa jenazah Nurasia ke Parepare. Warga Tinggalkan Kota, Bangun Tenda di Pinggir Jalan. Gempa M 6,2 meninggalkan trauma bagi warga. Warga pendatang mulai meninggalkan rumah mereka.

Pantauan detikcom di pusat Kota Mamuju, Jumat (15/1/2021), sekitar pukul 15.30 Wita, tampak sebagian besar pendatang mulai meninggalkan kota. Kota Mamuju juga sudah tampak lengang. “Saya mau menuju ke Polman,” ujar salah seorang warga yang hendak meninggalkan Kota Mamuju.

Sebagian besar warga yang hendak meninggalkan Kota Mamuju memang hendak menuju wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kabupaten Polman, Sulbar.

Namun warga yang hendak meninggalkan Kota Mamuju tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanannya. Sebab, jalan dari Mamuju menuju ke Polman dan Sulsel terputus akibat longsoran yang cukup parah. Akibatnya, banyak pengendara yang memilih bertahan di kendaraannya atau mendirikan tenda darurat di pinggir jalan. ** (aan/dhn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *