Asaberita.com, Medan – Mantan Aktivis 98, Muhammad Ikhyar Velayati, meragukan kemungkinan PDIP bisa bekerja sama dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Prima, Gelora) pada pilkada serentak 2024. Menurutnya, perbedaan programatik dalam membangun masa depan Indonesia menjadi kendala utama.
“Saya ragu partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bisa bekerja sama dalam pilkada serentak 2024 dengan PDIP, karena berbeda program dan cara pandang dalam membangun dan menata Indonesia ke depan,” jelas Ikhyar di Medan, Sabtu (25/5/2024).
Sebelumnya diberitakan bahwa dalam Rakernas PDIP V yang diselenggarakan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk mantan aktivis 98 Adian Napitupulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Serentak 2024.
Dalam pernyataannya, Adian menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan semua partai politik tanpa memandang kubu pada Pilpres 2024. “Kami berharap bahwa persoalan Pilpres selesai di Pilpres, tidak diturunkan sampai pada Pilkada. Kalau kita mau berbicara tentang bangsa Indonesia yang satu, berbicara tentang keutuhan berbangsa dan bernegara,” kata Adian.
Menurut Ikhyar, pernyataan mengenai koalisi antara partai-partai Koalisi Indonesia Maju dan PDIP dalam pilkada serentak hanya teoritis dan sulit diwujudkan. “Menurut saya, pernyataan Bung Adian itu hanya ada dalam angan-angan, sulit diwujudkan dalam prakteknya karena kimia politiknya tidak cocok. Alasannya, pertama, KIM ingin mensukseskan program presiden terpilih Prabowo seperti hilirisasi, makan siang bergizi gratis, pembangunan IKN, dan kelanjutan program infrastruktur, sementara PDIP menolak program tersebut,” ujar Ikhyar.
Ikhyar menambahkan, “Di sisi lain, PDIP sudah memposisikan diri berada di luar pemerintahan. Bagaimana mungkin partai yang mendeklarasikan diri sebagai oposisi bisa seiring sejalan dengan pemerintahan terpilih padahal berbeda cara pandang dalam membangun Indonesia ke depan,” tegasnya.
Dalam Rakernas PDIP ke V itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah pula memberikan isyarat bahwa PDIP akan berada di luar pemerintahan dan mengkritik beberapa program yang dijalankan pemerintahan Jokowi, khususnya di bidang hukum dan demokrasi.
“Partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa. Siapa yang enggak mau ikut? Ya iya lah, sudah lah enggak zona nyaman, zona nyaman melulu,” ujar Megawati di hadapan ribuan kader yang hadir pada Rakernas itu.
Ikhyar memprediksi partai pengusung presiden terpilih yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju akan konsisten melanjutkan koalisinya dalam pilkada serentak 2024 agar program presiden-wakil presiden terpilih bisa berjalan maksimal.
“Kepala daerah di provinsi maupun kabupaten/kota merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat, mereka sangat strategis dan efektif dalam mensukseskan program pusat. Tidak boleh ada pembangkangan maupun sabotase program oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, harus dipastikan semua kepala daerah yang terpilih merupakan kader-kader yang berasal dari partai Koalisi Indonesia Maju,” jelas Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) itu dengan tegas. (red/bs)
- Klinik Pratama Rutan Kelas I Medan Bekali CPNS Tenaga Kesehatan, Kanwil Ditjenpas Sumut – Juli 9, 2025
- Rapat Bersama Badan Anggaran DPR RI, Sekjen Kementerian ATR/BPN Optimis Ada Peningkatan PNBP pada 2026 – Juli 9, 2025
- Wali Kota Binjai Terima Kunjungan Kerja Anggota DPRD Sumut, Bahas Sejumlah Isu Strategis Daerah – Juli 8, 2025