MEDAN – Mantan pejabat eselon II Pemko Medan, Albon Sidauruk, mengungkapkan kritiknya terhadap kinerja Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Menurutnya, Bobby belum mampu merealisasikan sejumlah janji kampanye yang diusung, seperti Program Medan Tajir (Tanpa Banjir) dan Medan Bersinar (Bersih Tanpa Narkoba). Albon menilai, janji-janji tersebut belum terwujud sesuai ekspektasi masyarakat.
Dalam sebuah diskusi publik bertajuk “Medan Tajir?” yang diselenggarakan di Aobi Cafe, Medan, Kamis (5/9), Albon mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam menilai kinerja Bobby Nasution. Ia berharap, publik dapat menentukan apakah Bobby layak maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) berdasarkan rekam jejak kepemimpinannya di Medan.
Program yang Tidak Terwujud
Albon, yang pernah menjabat sebagai Camat, Kabag Ortala, dan Kadis P2K di era Bobby, menyoroti permasalahan banjir yang masih menjadi momok utama di Kota Medan. Menurutnya, anggaran besar yang dikucurkan untuk pembenahan drainase tidak efektif, terbukti dengan kondisi banjir yang semakin parah setiap kali hujan turun. Ia menyebut, “Saat ini, Medan banjir hanya dalam satu jam hujan. Padahal, Medan berada di dataran tinggi dengan tiga sungai besar yang seharusnya mampu menampung air hujan.”
Lebih lanjut, Albon mengkritik pelaksanaan Program Medan Bersinar, yang bertujuan untuk membersihkan kota dari narkoba. Menurutnya, kampung narkoba di Medan yang dulunya hanya ada di dua titik kini telah menyebar ke hampir seluruh kecamatan.
“Pemberantasan narkoba memang ranah kepolisian, tetapi kepala daerah punya tanggung jawab besar untuk melindungi masyarakat dari ancaman ini,” tegasnya.
Menjadi Pemilih Cerdas
Dalam diskusi yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa, aktivis, dan milenial tersebut, Albon mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas. Ia menekankan pentingnya meneliti data statistik, seperti angka pengangguran, kemiskinan, stunting, dan tingkat kriminalitas, sebelum menentukan pilihan pada Pilgub Sumut mendatang.
“Masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai calon pemimpin, bukan hanya berdasarkan citra politik atau status sebagai menantu presiden. Kita harus melihat fakta dan kinerja nyata,” ujarnya.
Albon juga menyinggung soal kontroversi Blok Medan dan jet pribadi, yang menurutnya perlu menjadi bahan refleksi bagi masyarakat dalam memilih pemimpin. “Mari kita renungkan dengan hati nurani kita,” tutupnya. (ABN/aby)
- Ahmad Zarnawi Dilaporkan ke Bawaslu Padanglawas Terkait Surat Perjanjian dengan Masyarakat - Oktober 4, 2024
- Kejari Binjai Musnahkan Barang Bukti Kejahatan Pidana Umum dari 122 Perkara - Oktober 4, 2024
- Blok Sumut Ungkap SK Aulia Rahman Sebagai Pj. Walikota Medan Tidak Diteken Pejabat Kemendagri - Oktober 4, 2024