Asaberita.com, Medan – Rencana pengerjaan sejumlah proyek di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Tahun Anggaran 2021 dengan sumber dana dari BLU dan APBN, tampaknya telah menjadi bancakan oknum-oknum tertentu untuk mengambil keuntungan pribadi ataupun kelompoknya.
Itu terungkap dengan kembali didapatnya sebuah rekaman yang mengindikasikan adanya ‘kesepakatan jahat’ antara oknum tertentu yang mengaku ‘orang dalam’ dan kerabat rektor dengan sejumlah pengusaha dan kontraktor dalam pengerjaan proyek-proyek di UIN Sumut.
Dalam rekaman berdurasi sekitar 20 menit yang berhasil diperoleh wartawan, diketahui sang makelar sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa orang kontraktor dan terdengar seperti di sebuah cafe.
Dalam pembicaraan itu, sang makelar menawarkan sejumlah proyek di UIN Sumut, diantaranya proyek pengerjaan drainase di Kampus 1 Sutomo dan Kampus 2 Pancing. Anggarannya berkisar Rp5,6 miiliar.
Selain itu, ditawarkan juga proyek rehap kamar mandi di Kampus 3 Helvetia dengan anggaran Rp1,7 miliar, serta proyek pengadaan genset. Namun untuk pengadaan genset ini, tidak terdengar sang makelar menyebutkan nilai proyeknya, karena untuk proyek itu kurang ditanggapi sejumlah kontraktor yang jadi lawan bicaranya.
Kembali ke proyek drainase dan rehap kamar mandi, sang makelar mengatakan jika berminat, mereka akan memberikan RAB dan LKS nya untuk dipelajari. Jika cocok, jalin komitmen dan beri tanda jadi.
Setelah itu, kontraktor akan diketemukan dengan adik “kuasa pengguna anggaran” yang menjadi perwakilan membicarakan kontrak dan fee yang harus dibayar. Dan jika semuanya sudah deal, proyek pun ‘ditayangkan’.
Dan agar calon rekanan bisa ditetapkan sebagai ‘penganten’ serta proyek yang akan dikerjakan bisa ‘dikunci’, sang makelar meminta jatah 17% dari nilai proyek setelah PPN.
Jatah 17% itu, kata makelar, alokasinya adalah untuk pokja (kelompok kerja), mengamankan timbangan (kejaksaan) dan Tanjung Morawa (Polda Sumut) serta tim, yang disebut-sebut sebagai Tim 7, dan ia mengaku bagian dalam tim itu.
Tim inilah menurut makelar yang mengatur proyek-proyek itu. Sedangkan pokja saat ini menurutnya adalah orang-orang mereka, sedangkan pokja lama telah dibuang.
Sang makelar menyebut, proyek-proyek yang mereka tawarkan sumber dananya masih dari dana BLU yang nilainya mencapai Rp500 miliar lebih. Sedang untuk proyek-proyek yang bersumber dari APBN yang anggarannya berkisar Rp300 miliar, belum mereka tawarkan karena anggarannya masih terkunci dan kebanyakan adalah proyek-proyek pengadaan.
Dalam rekaman itu juga terdengar, telah ada sejumlah perusahaan yang menjalin komitmen dan telah mereka tetapkan sebagai ‘pengantin’ untuk proyek-proyek tertentu. Makelar pun menyebut perusahaan-perusahaan itu telah memberikan DP sebagai komitmen.
“Jumlahnya berfariasi, ada yang Rp50 juta, Rp100 juta, ada juga kemarin yang setor Rp1 miliar. Itu sudah dikunci proyek yang akan dikerjakannya,” demikian penjelasan dari makelar itu kepada lawan bicaranya.
Menurut makelar itu juga, proyek-proyek yang mereka tawarkan, sebagiannya akan tayang pada bulan Juni 2021, dan proses lelangnya dilakukan pada Mei 2021 ini. Makelarpun memberi garansi pada rekanan, bila sudah menyetor dana dan dijadikan ‘pengantin’, rekanan tak perlu lagi ragu. Proses lelang hanyalah formalitas, jikapun ada perusahaan lain yang ikut dalam tender, mereka akan mengalahkannya.
Dari rekaman ini dan rekaman sebelumnya yang didapat serta keterangan sejumlah pihak, jelas sekali terdeteksi begitu merajalelanya makelar bermain di UIN Sumut. Kenapa ini bisa terjadi? Serta siapa saja pelakunya?
Wartawan media ini telah melakukan penelusuran dan berhasil menemukan jawabannya. Sejumlah nama yang disebut-sebut anggota tim yang bisa mengatur proyek di UIN Sumut juga ditemukan. Siapa-siapa saja mereka dan adakah hubungan serta kaitannya dengan Rektor UIN Sumut sebagai kuasa pengguna anggaran di kampus itu, masih kami rahasiakan.
- BNPT dan KPTIK Kembali Sukses Gelar Kompetisi Jurnalis Kebangsaan di UAJY - September 9, 2024
- Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Lakukan Pengukuran Redistribusi Tanah di Lima Nagori - September 9, 2024
- Jemput Aspirasi: Putra Mahkota Silaturahmi dengan Warga Pir Trans Sosa 1A - September 9, 2024