Scroll untuk baca artikel
#
Sumatera Utara

Rasionalitas Pemerintah Melarang Mudik

×

Rasionalitas Pemerintah Melarang Mudik

Sebarkan artikel ini
TGB
TGB Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA
TGB
TGB Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA

Asaberita.com, Simalungun – Berkaca dari adanya kelonggaran prokes dan arus keramaian pada hari besar keagamaan, mengakibatkan amukan tsunami covid-19 di India hingga saat ini belum juga mereda.

“Melonjaknya kasus positif dan tingginya angka kematian akibat covid-19 di India setelah perayaan keagamaan yang menimbulkan kerumunan dan keramaian, semestinya membuat kita memaklumi upaya pemerintah yang melarang mudik.”

Demikian dikatakan Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA, Senin (10/5), menyikapi larangan mudik oleh pemerintah dan adanya penyekatan-penyekatan di setiap pintu masuk ke daerah-daerah menjelang berakhirnya Ramadhan dan masuknya hari raya Idul Fitri 1442 H.

TGB juga turut menghimbau agar masyarakat kompak melawan pandemi ini, termasuk dengan mematuhi larangan agar tidak mudik untuk menjaga orang tua, sanak saudara dan handai taulan di kampung tertular covid yang mungkin turut kita bawa saat mudik.

BACA JUGA :  Pemerintah Siapkan 12 Juta Masker Bedah dan 81 Ribu Masker N95

“Jika kita berupaya memaksa untuk bisa mudik karena bakti sama orang tua, justru pemerintah memaksa kita agar tidak mudik demi menjaga keselamatan diri kita, orang tua kita, keluarga kita dan bangsa kita dari semakin menyebarnya penularan covid,” jelas TGB.

Logika pemerintah membuat larangan mudik, karena berdasarkan pengalaman yang telah lalu ketika tidak ada larangan, arus mudik terjadi sangat besar. Di terminal-terminal, stasiun maupun pelabuhan terjadi lonjakan yang tinggi sehingga kerumunan tidak bisa dihindarkan.

Orang-orang yang mudik, kemudian akan berkumpul dan berinteraksi dengan orang tua, sanak keluarga, sahabat dan jiran tetangga di kampung halaman. Hal itu sangat rentan dan membahayakan, karena virus covid dengan cepat menyebar.

BACA JUGA :  Tuan Guru Batak : KAHMI di Daerah Harus Diperhitungkan

Pemudik yang terjangkit virus tanpa ia ketahui, akan membahayakan keselamatan orang tua dan keluarganya di kampung dan demikian juga sebaliknya. Karenanya untuk mengendalikan penyebaran virus, pemerintah membuat kebijakan melarang mudik ini untuk menjaga dan menyelamatkan bangsa.

“Kita ingin pandemi ini segera berlalu. Berbaik sangkalah, perdulilah, sebelum dirimu dan orang terdekatmu terkena covid. Semoga pandemi covid segera berlalu,” harap TGB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *