Rektor UINSU : Megawati Pelanjut “Api” Perjuangan Bung Karno

Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri
Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri

AsaBerita.com – Medan – Rektor UINSU Medan Prof Dr KH Saidurrahman M.Ag menilai pemberian gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) dari Universitas Soka, Toyang, Jepang kepada mantan Presiden RI Megawati sebagai bentuk pengakuan dunia internasional atas kepemimpinan dan konstribusi Megawati yang sukses menjaga sekaligus merawat nilai-nilai universal sekaligus kearifan lokal budaya Indonesia.

“Pemberian gelar doktor honoris causa kepada Ibu Megawati salah satu bukti pengakuan dunia internasional atas kepemimpinan dan konstribusi Megawati dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan gender, demokrasi serta keadilan,” kata Saidurrahman di Medan, Kamis (08/01/2020).

Rektor berpendapat, Megawati sukses memimpin Indonesia dan PDIP sebagai partai yang berpaham nasionalis dan kerakyatan mampu mempertahankan jati dirinya sebagai partai politik nasionalis. Megawati juga kata dia, telah menjadi teladan dalam hal kerukunan dan kebangsaan sebagai modaĺ sosial bangsa Indonesia.

Saidurrahman mengatakan, Megawati merupakan pemegang estafet perjuangan dan pemikiran Bung Karno.”Ibu Megawati merupakan pemegang estafet dari perjuangan, pemikiran dan praktik kepemimpinan ayahnya Soekarno,” katanya.

BACA JUGA :  Ombudsman Minta PDAM Tirtanadi Segera Selesaikan Masalah Lonjakan Tagihan Air

Rektor menilai, di masa kepemimpinan Megawati sebagai Presiden RI, ia selalu berusaha menyelesaikan misi dan permasalahan bangsa, menyusun masyarakat Indonesia yang merdeka, kuat, sehat, kekal berdasarkan pancasila, di tengah situasi transisi demokrasi yang genting terhadap ancaman dis-integrasi bangsa saat itu.

“Tetapu, alhamdulillah 4 pilar kebangsaan tetap tegak berdiri hingga saat ini karena ketegasan dan kecerdasan Megawati dalam memimpin Indonesia saat itu,” kata Saidurrahman.

Rektor menambahkan saat ini rasa ke-Indonesiaan sebagian anak bangsa mulai tergerus. Indonesia sebagai negara berada dalam periode genting. Persatuan dan kesatuan bangsa sedang diuji oleh ancaman gerakan politik furitanisme Islam dan penyusupan ideologi trans-nasional.

“Sudah banyak anak bangsa yang terpapar ideologi khilafah dan berani secara terang terangan berkampanye memperjuangkan gagasan syari’at dan negara Islam di bawah kepemimpinan tunggal khalifah Islamiah,” katanya.

BACA JUGA :  Ketum FCMMI: Hindari Polarisasi, Ketiga Paslon Capres Cawapres Putra Terbaik Bangsa

Dia menyebutkan, gerakan dan kampanye khilafah tersebar dan terstruktur hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari kampus, BUMN bahkan hingga pengajian, sudah seharusnya semua anak bangsa bersatu padu menjaga keutuhan bangsa dari ancaman gerakan dan ideologi anti pancasila.

“Saat ini kita harus menghargai dan belajar dari sejarah pemikiran dan perjuangan Ibu Megawati dan Bung Karno dalam mengimplementasikan nilai-nilai universal di tengah kebhinnekaan Indonesia,” katanya. ** (msj)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *