Nasional

Tawuran di Belawan, TGB: Jangan Mengoyak Kerukunan dan Menyeret ke Issu SARA

×

Tawuran di Belawan, TGB: Jangan Mengoyak Kerukunan dan Menyeret ke Issu SARA

Sebarkan artikel ini
Tuan Guru Batak
Tuan Guri Batak (pakai serban) menerima silaturrahmi tokoh lintas agama dan memberi buku "Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan" dalam suatu kesemoatan, di Rumah Sufi dan Peradaban Kota Medan.
Tuan Guru Batak
Tuan Guri Batak (pakai serban) menerima silaturrahmi tokoh lintas agama dan memberi buku “Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan” dalam suatu kesempatan, di Rumah Sufi dan Peradaban Kota Medan.

Asaberita.com, Medan – Ulama dan tokoh penggiat kerukunan Sumatera Utara, Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H Dr Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk MA, meminta masyarakat di kawasan Medan Utara dan Sumatera Utara umumnya, agar jangan terseret dan terprovokasi dengan issu SARA terkait bentrok antar-warga yang terjadi di Belawan.

Hal itu disampaikan Tuan Guru Batak menyikapi viralnya di sejumlah media sosial adanya upaya pembakaran sebuah rumah ibadah pada tawuran antar-warga yang terjadi pada Rabu (21/7) dini hari di Jalan Yos Sudarso, Belawan.

“Berdasarkan pemeriksaan dari pihak kepolisian, tawuran antar-warga di Belawan itu terjadi karena adanya saling ejek dan dendam pribadi oknum pemuda, kemudian mengajak temannya yang lain untuk melakukan penyerangan sehingga tawuran terjadi. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama dan memang jangan menyeret-nyeretnya menjadi issu SARA,” ujar TGB yang merupakan Grand Mursyid dan Pimpinan Parsulukan Serambi Babussalam Simalungun, Kamis (22/7).

Dikatakan TGB, bentrok atau tawuran antar-warga di Belawan telah beberapa kali terjadi, pemicunya kerap hanya persoalan-persoalan sepele dan bukan persoalan SARA.

BACA JUGA :  Menteri Agama Berkomitmen akan Lawan Faham Intoleransi di Tanah Air

“Kita meminta masyarakat agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan issu-issu yang tidak benar dalam tawuran antar-warga yang terjadi di Belawan, kemarin. Jangan mengoyak kerukunan kita dengan menyeret issu SARA,” sebut TGB.

Dikatakan TGB, jika ada oknum yang terlibat tawuran ingin membakar rumah ibadah atau rumah warga seperti yang viral di media sosial, itu adalah murni tindakan kriminal dan aparat kepolisian harus menindaknya. Karena tindakan itu bisa mengakibatkan terganggunya ketentraman dan kerukunan antar umat beragama.

“Kita berharap semua pihak dapat menahan diri. Jangan manfaatkan kepentingan pribadi atau kelompok untuk menciptakan hal-hal yang membuat terganggunya ketentraman dan kerukunan antar umat beragama di daerah ini yang sudah sekian lama terpelihara dengan baik,” ujar tokoh kerukunan Sumut ini.

Lebih lanjut TGB menyatakan, saat ini bangsa ini sedang berjuang untuk menghadapi pandemi Covid-19. Pemerintah terus dan sedang berusaha untuk mengendalikan penyebaran virus dengan melakukan PPKM Darurat kepada masyarakat. “Ini harus kita dukung bersama, salah satunya dengan menghindari kerumunan,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Hadiri Peresmian Tol Sinaksak Oleh Presiden Jokowi, Tuan Guru Batak Sampaikan Rasa Syukur Atas Pembangunan Infrastruktur

Pengasuh Rumah Sufi dan Peradaban serta Mursyid Thoriqah Naqsyabandi ini juga mengajak para tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan di kawasan Medan Utara agar bisa mendinginkan situasi dan menangkal issu-issu SARA yang sempat mencuat di masyarakat akibat tawuran antar-warga itu.

Selain itu, TGB juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama, mencari akar masalah dan membuat solusi agar tawuran antar-warga tidak terus berulang terjadi. Sebab, saat ini yang harus menjadi fokus perhatian bersama adalah bagaimana mengatasi pandemi agar segera berakhir, sehingga kehidupan masyarakat bisa kembali normal lagi. (has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *