Aceh Singkil — Tokoh masyarakat Aceh Singkil Nurrizal Kahfy Pohan, mengatakan Pilkada Serentak 2024 adalah perhelatan politik untuk menentukan para pemimpin di daerah untuk 5 tahun kedepan. Karenanya, ia mengajak masyarakat Singkil untuk bijak dalam memilih pemimpin pada Pilkada mendatang
“Bagaimana nasib kesejahteraan masyarakat dan arah pembangunan daerah selama 5 tahun kedepan, akan sangat tergantung pada siapa yang memimpin. Maka itu, kita jangan salah dalam memilih calon pemimpin yang ada. Jangan biarkan Aceh Singkil Menangis, karena kesalahan kita dalam memilih pemimpin,” kata Nurrizal kepada wartawan, Senin (2/9/2024).
Putra Cingkam Gala-gala Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil ini mengingatkan, bahwa pada 24 April 1999 Kabupaten Aceh Singkil dimekarkan. Menurutnya, tujuan utama Aceh Singkil dimekarkan adalah agar daerah ini memiliki kemandirian dalam mengelola kekayaan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Aceh Singkil.
“Kita bersyukur, Aceh Singkil diberi Allah SWT anugerah kekayaan alam yang melimpah. Daerah ini memiliki areal perkebunan yang luas baik perkebunan kelapa sawit maupun karet. Selain itu, areal persawahan di Aceh Singkil juga cukup luas. Belum lagi kekayaan dari hasil laut dan hasil hutan seperti damar, rotan, kemenyan serta kapur barus. Ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, karena itu dibutuhkan pemimpin yang faham dalam memanfaatkan serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki Aceh Singkil, untuk memakmurkan rakyatnya,” papar Nurrizal Kahfy.
Ia menyebut Alm. H Makmur Syahputra SH, Bupati Aceh Singkil pertama yang menjabat selama 10 tahun, sebagai bupati perintis pembuka pembangunan Aceh Singkil. Dan dilanjutkan Bupati Safriadi (Oyon) periode 2012 -2017, yang bertekad untuk menyesaikan dan menuntaskan pembangunan daerah demi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Tetapi menurut Nurrizal, Bupati Aceh Singkil berikutnya yakni Dulmusrid yang menjabat pada tahun 2017 – 2022, dinilai gagal dalam memajukan Aceh Singkil. “Kami menilai kepemimpinan Dulmursid sebelumnya gagal dan tak mampu dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki Aceh Singkil untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan pembangunan daerah. Itu karena Dulmursid, ia nilai tak memiliki kemampuan SDM yang mumpuni,” ucapnya.
Maka itu, Nurrizal berharap pada Pilkada 2024 ini, masyarakat Aceh Singkil jangan lagi salah dalam memilih pemimpin, jika tidak ingin melihat Aceh Singkil kembali ‘menangis’. “Kedepan, pilihlah pemimpin yang memiliki kemampuan SDM yang lebih mumpuni, yang lebih mampu dalam memanfaatkan dan menggali potensi yang dimiliki Aceh Singkil untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Nurrizal.
Untuk diketahui, pada Pilkada 2024 mendatang, terdapat dua pasangan calon (paslon) yang akan berlaga di Pilkada Aceh Singkil sebagai calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Dulmusrid – Al Hidayat (petahana) serta pasangan Safriadi Oyon – Hamzah Sulaiman. (ABN)