BATU BARA – Tokoh pemuda Achik Olan dan sejumlah aktivis mendesak Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, untuk segera menonaktifkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batu Bara, dr. Deny. Mereka menilai dr. Deny gagal menjalankan tugasnya dalam memimpin Dinas Kesehatan.
Menurut Achik Olan, pelayanan kesehatan di Kabupaten Batu Bara semakin memburuk. Dinas Kesehatan terlihat sepi aktivitas, jauh dari kesan sebagai institusi pelayanan publik yang seharusnya aktif. Kondisi ini menjadi sorotan, baik dari masyarakat, aktivis, maupun media yang kerap mendapati gedung Dinkes tampak sepi dan tak terurus.
“Sepinya aktivitas di kantor Dinas Kesehatan sudah lama menjadi perbincangan warga. Masyarakat bahkan meragukan apakah kantor ini benar-benar berfungsi,” ujar Achik Olan, Jumat (6/9/2024).
Lebih lanjut, Achik mengungkapkan bahwa Kepala Dinas, dr. Deny, jarang berada di kantor dan sulit ditemui. Hal ini membuat warga yang hendak mengurus keperluan kesehatan sering kali pulang dengan tangan hampa.
“Sulit sekali menemui Pak Kadis. Bahkan ketika kami mencoba menghubungi melalui WhatsApp, pesan kami hanya terbaca tanpa respon,” tambahnya.
Para aktivis juga menyoroti besarnya anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan, namun dinilai tidak optimal dalam penggunaannya. Anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, namun terlihat tidak termanfaatkan dengan baik.
“Kami memiliki data anggaran ratusan miliar rupiah yang seharusnya dipergunakan untuk pelayanan kesehatan. Sayangnya, dana tersebut seolah tidak tersentuh,” tegas Achik Olan.
Masyarakat, aktivis, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Batu Bara sudah mulai merasa kecewa dan mendesak Pj Bupati untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Kepala Dinas Kesehatan. Mereka meminta agar dr. Deny dinonaktifkan dari jabatannya.
“Kami mendesak Pj Bupati untuk segera mencopot Kepala Dinas Kesehatan dr. Deny. Ini demi memastikan anggaran yang ada benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat dan pelayanan kesehatan di Batu Bara,” pungkas Achik Olan.
Aktivis juga meminta agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan anggaran serta kinerja Dinas Kesehatan guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang kesehatan. (ABN/RZ)
- Garda Indonesia Satu Desak Kejaksaan Agung Ambil Alih Usut Penggunaan Dana PEN Rp78 Miliar di Batubara - Oktober 6, 2024
- Bersama Presiden Jokowi, Menteri AHY Hadiri Upacara Peringatan HUT TNI Ke-79 di Monas - Oktober 6, 2024
- Pjs Bupati Toba Dukung Tim Pesparawi Toba untuk Berlaga di Ajang Nasional 2025 - Oktober 5, 2024