UINSU Medan Butuh 150 Guru Besar Baru

UIN Butuh Guru Besar
FOTO BERSAMA : Peserta pendampingan akselerasi penerbitan artikel untuk syarat guru besar berasal dari para dosen UINSU berjabatan Lektor Kepala. (msj)

Asaberita.com – Medan– Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr Nurhayati M.Ag mengatakan guna menjawab tantangan global yang semakin kompleks saat ini, UINSU membutuhkan sedikitnya 150 guru besar atau profesor baru.

“Dari 31.000-an mahasiswa UINSU saat ini, paling tidak kita membutuhkan 150 guru besar yang baru, enerjik untuk mendukung tantangan global saat ini,” kata Nurhayati diwakili Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) UINSU Dr Nisful Khoiri MA dalam sambutannya pada acara pembukaan pendampingan akselerasi penerbitan artikel untuk syarat guru besar di Singapore Land Hotel, Batubara, Senin malam (04/03.2024).

Bacaan Lainnya

Nisful menyebutkan, LP2M UINSU terus senantiasa mendorong percepatan guru besar di UINSU. Saat ini lanjut dia, guru besar di UINSU jumlahnya di bawah 60 orang. Jumlah ini tentunya belum memadai jika dibanding dari jumlah mahasiswa UINSU yang ada saat ini.

BACA JUGA :  Prodi Ilmu Komunikasi UINSU Latih Mahasiswa Kewirausahaan

“LP2M UINSU terus mendorong percepatan guru besar di UINSU bertambah. Ini artinya, penerbitan jurnal internasional bereputasi atau Scopus terus digenjot, agar publikasinya dapat dimanfaatkan dosen yang sedang usul guru besar,” katanya

Dia membagi klaster untuk para dosen yang sedang usul guru besar di UINSU. Pertama, kata dia, ada dosen pemula yang sedang mempersiapkan jurnal. Kedua, ada yang sudah tahap pada jurnal Scopus, dan ketiga ada dosen yang selalu gagal dan belum tembus jurnal internasionalnya. “Inilah gambaran para dosen kita hari ini di UINSU,” katanya.

Seyogyanya, kata dia, acara ini dilakukan pada Juni 2024 mendatang. Tapi lanjutnya, Prof Munjib, reviwer, mau berangkat ke UIN Ar Raniry. “Jadi, kita ajak dia singgah dulu di UINSU. Dan akhirnya, kita berpikir, dengan adanya tol baru, maka acara kita kita laksanakan di Singapore Land. Ini lebih baik dari jauh dekatnya jika dibanding di Parapat dan Berastagi,” katanya.

Terkait perjuangan para dosen UINSU menuju guru besar, menurut Nisful, tentu banyak masing-masing memiliki cerita menuju profesor. Ini karena sulitnya mendapatkan jurnal bereputasi. “Karena itu, LP2M UINSU terus mendorong para dosen untuk terus berjibaku untuk cepat menuju guru besar,” katanya.

BACA JUGA :  Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Tinjau STIT Darul Qur’an Deliserdang

Sekedar informasi, peserta yang mengikuti pendampingan akselerasi penerbitan artikel untuk syarat guru besar LP2M UINSU ini berjumlah 50 peserta. Peserta berasal dari sel;uruh fakultas yang berpangkat VI/a atau jabatan Lektor Kepala. Tampil sebagai pelatih dalam pendampingan akselerasi syarat guru besar itu, di antaranya Prof Dr Iswandi Syahputra MSi, dan Prof Dr Abdul Mujib MAg, MSi. (msj)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *