Asaberita.com – Medan – Beredarnya video berjudul “Nyali Jenderal Ryamizard, Bintang Empat Tempur Langsung Dengan GAM” yang diunggah media online www.gelora.co dalam akun twitter-nya beberapa hari yang lalu diduga merupakan bagian kampanye Pilpres 2024,” kata Koordinator Forum Aktivis ‘98 Muhammad Ikhyar Velayati Harahap melalui siaran persnya yang diterima Asaberita,com, Jumat (26/3).
Isi video tersebut jejak rekam dan sosok Jendrral TNI Ryamizard Ryacudu yang dikenal tegas, blak-blakan, pemberani dan punya karakter kepemimpinan yang kuat. Tetapi, Ikhyar tidak yakin Jenderal Ryamizard akan mendapat dukungan dari gerakàn aktivis reformasi, aktivis HAM maùpun basis massa PDIP.
“Di saat pemerintah yang didukung PDIP, para akademisi, aktivis NGO, aktivis reformasi serta para tokoh HAM menggelar seminar rekonsiliasi anak bangsa dalam peristiwa 65, Jenderal Ryamizard sebagai Menteri Pertahanan saat itu malah terlibat menggelar simposium tandingan bersama kelompok oposisi dan ormas radikal (FPI)”, ungkapnya.
Menurut Ikhyar, pembangkangan tersebut yang membuat Presiden Jokowi tidak melibatkan Jenderal Ryamizard dalam kabinet priode kedua.
“Jejak rekam insubkordinasi yang dilakukan Jendral Ryamizard membuat dia erlempar dari kabinet Jokowi periode kedua serta membuat hubungan Jenderal Ryamizard dengan Ketum Megawati menjadi retak. Loyalis Soekarmo, aktivis pro demokrasi dan korban peristiwa 65 yang jumlahnya jutaan terluka dengan sikap mantan Menteri Pertahanan,” katanya.
Ikhyar menjelaskan rakyat Aceh pasti terluka karena di video tersebut memposisikan GAM sebagai lawan tempur Ryamizard.
“Di mata rakyat Aceh, GAM adalah pahlawan yang melindungi rakyat serta berjasa dalam proses perdamaian dan demokrasi yang di rasakan rakyat saat ini,” kata Bùng Ikhyar demikian akrab disapa.
Ikhyar memprediksi ke depan Ryamizard akan mengemas isu politik identitas dan kebangkitan PKI untuk mengambil simpati umat islam
“Saya menduga Ryamizard akan menggunakan isu politik identitas dan PKI untuk mengambil simpati umat Islam serta menggalang kekuatan tokoh dan ormas radikal,” katanya.** msj