Politik

Aktivis 98: Elit Demokrat dan Nasdem Saling Sindir, Bukti Cawapres Belum Sepakat

×

Aktivis 98: Elit Demokrat dan Nasdem Saling Sindir, Bukti Cawapres Belum Sepakat

Sebarkan artikel ini
Ikhyar
Koordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati.

 

Ikhyar
Koordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati.

Asaberita.com, Medan – Kordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menilai, saling sindir antara elit partai Demokrat dan NasDem terkait siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres dan kapan akan di deklarasikan, merupakan bukti belum adanya kesepakatan siapa cawapres Anies di partai koalisi.

“Adanya saling sindir antara Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief dengan Waketum Nasdem Ahmad Ali, bahkan perdebatannya meluas ke petinggi kedua partai tersebut, bukti cawapres pendamping Anies belum di sepakati,” ujar Ikhyar di Medan, Jumat malam (9/6/2023).

Ikhyar mengatakan, posisi cawapres Anies di antara anggota partai koalisi menjadi perebutan, karena pengaruhnya sangat besar menaikkan kursi dan suara pada Pileg 2024 nantinya.

“Masalah utama kenapa cawapres Anies ini sangat alot tarik menarik di antara partai koalisi, karena efek elektoral yang besar dan berpengaruh pada hasil suara dan kursi pada pileg nantinya. Jika AHY cawapres Anies, maka Demokratlah yang akan meraih keuntungan elektoral tersebut, ini yang membuat Nasdem dan PKS tidak terima,” ungkap Ikhyar.

BACA JUGA :  Diskusi Forum Aktivis 98: Sejumlah Tokoh Apresiasi Kinerja Eramas Majukan Sumut

Tokoh Aktivis 98 Sumut ini menilai, karena efek elektoral yang cukup besar dari cawapres tersebut, Nasdem dan PKS menolak AHY untuk mendampingi Anies.

“Makanya Nasdem dan PKS ingin agar cawapres Anies Baswedan berasal dari luar Partai koalisi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa jadi pilihan utama,” kata Ikhyar.

Sebelumnya diberitakan, saling sindir antara elit Partai Demokrat dengan petinggi Partai Nasdem perihal deklarasi Cawapres Anies Baswedan.

Polemik berawal ketika Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief dalam akun twitternya mendesak Anies Baswedan segera menentukan bakal Cawapresnya pada akhir bulan Juni ini.

“Kalau Juni belum deklarasi pasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi,” kata Andi Arif kepada wartawan, Senin (5/6/2023).

Ketika di tanya lebih lanjut maksud evaluasi, Andi menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan ‘evaluasi menyeluruh’.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali kemudian merespon pernyataan Andi Arif. Mad Ali meminta Andi Arief tunduk pada keputusan Ketua Umum (Ketum) Partai koalisi yang tertuang di piagam kerja sama.

BACA JUGA :  Peran dan Pengaruh Cawapres Tak Signifikan, Tapi Diperebutkan

“Pak Andi harusnya memegang teguh apa yang ditandatangani, yang disepakati oleh Ketumnya di piagam koalisi,” kata Ali, Senin (5/6/2023).

Mad Ali juga mengatakan cuitan Andi Arief itu sebagai gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY menjadi cawapres Anies.

Sindiran Ahmad Ali itu dibalas oleh Andi Arief di akun twitternya pada Jumat (9/6/2023).

Responnya, Andi Arief malah balik bertanya pada Mad Ali. “Tanya Mad Ali, jika Anies Baswedan memilih AHY sebagai cawapresnya, apakah NasDem akan cabut dari koalisi?” kata Andi Arief dalam cuitannya yang diunggah pada Jumat (9/6/2023). (red/bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *