Bahaya Perubahan Gaya Setelah Menjabat

Perubahan Sikap Setelah Menjabat

Perubahan Sikap Setelah Menjabat

Oleh: Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr H Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA

 

Pagi ini, saya dialog seluler dengan salah satu Prof ternama di negeri ini. Kami membincang tentang fenomena ganjil sikap seseorang yang kemudian dengan sengaja dan tidak sengaja merubah gayanya setelah menjabat.

Saya sampaikan, bahwa dalam perspektif sufi seseorang yang merubah gayanya setelah menjabat, dikarenakan lemahnya pemahaman konsep dirinya. Dia belum mengenal dirinya, tidak memahami hakikat jabatan dan tidak punya kemampuan mengendalikan arogansi syaithoniyyah yang menempel pada artibut jubah jabatannya.

Sebenarnya, kita kasihan, prihatin dan berduka ketika seseorang itu merubah gayanya karena jabatan. Lupa diri. Dia mungkin berpikir, ini kesempatan untuk saya menunjukkan eksistensi, namun tidak sadar dia telah mengalami dislokasi, erosi dan degradasi, perubahan orientasi, perubahan sikap dan cenderung arogansi.

BACA JUGA :  GAGASAN POLITIK BERADAB

Sejatinya, jabatan akan menuntut seseorang jadi bersikap lebih rendah hati, adaptif, humble dan kolaboratif. Menjadi pribadi yang bersyukur, ramah, manis dan menyenangkan. Menyambung yang putus, memperbaiki keadaan, jembatan kehidupan dan jejaring sosial kemaslahatan. Menjadi pribadi yang banyak didoakan orang karena kehadirannya.

Sebuah kesempatan berharga untuk mengukir kebaikan dan mewariskan legacy (kenangan indah). Karakter-karakter dan akhlak-akhlak mulia tersebut akan membuatnya tetap terhargai, dihormati dan sukses. Silahkan memantaskan diri sebagai seorang pemimpin atau pejabat yang patut dihargai dan dihormati, tetapi tidak membuatnya gila hormat dan terkesan arogan.

Percayalah, perubahan sikap yang tampak arogan, gila hormat, butuh pengakuan setelah menjabat akan membuatnya menyimpan bom waktu. Sebab, siapa yang gila hormat disaat menjabat, maka siap-siaplah hina dan dicemoh setelah tak lagi menjabat.

BACA JUGA :  Nilai Politik Kebangsaan

Menyadari bahwa jabatan suatu saat pasti akan dipergulirkan, hidup akan terus berjalan dan bahkan pada saatnya semuanya akan berakhir, maka jabatan seyogyanya tidak akan membuat kita berubah. Semoga kita semua husnul khatimah. Aamiin.

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *