MADINA – Binaan Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sukses menggelar pengajian akbar majelis taklim di Desa Tangga Bosi Dua, Minggu (29/9/2024). Pengajian ini mengambil tema “Penyuluh Bergerak, Majelis Taklim Kuat Menuju Masyarakat yang Moderat dan Berakhlakul Karimah.”
Acara yang digelar di Lapangan Simpang Empat, Desa Tangga Bosi Dua, dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Camat Siabu, Kepala KUA Siabu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Madina beserta Kasi Pontren, PKK Siabu, Babinsa, Babinkamtibmas, Koordinator Wilayah 4 Pendidikan, Kepala Desa Tanggabosi Satu, Dua, dan Tiga, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Seluruh anggota binaan majelis taklim se-Kecamatan Siabu turut hadir memeriahkan acara.
Kepala Desa Tangga Bosi Dua, Pandapotan Nasution, mengungkapkan rasa bangganya menjadi tuan rumah pengajian akbar tersebut. Ia menyatakan dukungannya untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa depan.
“Acara seperti ini sangat bermanfaat, karena niat baik untuk belajar agama menjadi ladang pahala. Siapa tahu, amal ini yang akan membawa kita ke surga. Semoga acara ini berjalan lancar hingga selesai, dan setiap langkah kita setelah pulang dari sini menjadi berkah,” ucap Pandapotan Nasution.
Agusman, Kepala KUA Kecamatan Siabu, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pengajian akbar ini rutin digelar setiap bulan dengan lokasi yang berganti-ganti. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silaturahim antara majelis taklim se-Kecamatan Siabu.
“Dengan mengadakan pengajian akbar, silaturahim dan ukhuwah tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, Allah akan memberikan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita,” ujar Agusman.
Kepala Kemenag Madina, Maranaik Hasibuan, yang baru tiga minggu bertugas, menyatakan bahwa ini merupakan kunjungan perdananya ke Kecamatan Siabu. Ia juga berkomitmen untuk turun langsung ke lapangan dan mengikuti pengajian-pengajian rutin seperti ini.
“Kita harus mengembalikan citra Mandailing Natal sebagai daerah para ulama, daerah para santri, dan pesantren. Bukan sekadar terkenal sebagai Bumi Gordang Sembilan,” ujar Maranaik, alumni Pesantren Mustafawiyah Purba Baru angkatan 1989-1990.
Camat Siabu, Sudrajad Putra, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap agar pengajian semacam ini terus dipertahankan dan ditingkatkan.
“Majelis taklim adalah tempat pengajian dan pengajaran agama Islam dari pendidikan nonformal. Selain sebagai wadah untuk mendapatkan ilmu agama, majelis taklim juga dapat dikembangkan menjadi sarana pemberdayaan sosial di tengah masyarakat,” kata Sudrajad.
Ia juga berpesan kepada para ibu-ibu pengajian untuk mengawasi anak-anak dari pengaruh buruk era globalisasi. “Kita tidak boleh lengah. Perhatikan aktivitas anak-anak kita, baik siang maupun malam, agar mentalitas dan moralitas mereka tetap terjaga,” tegasnya.
Acara ini juga menghadirkan penceramah Ustaz Asep Safaat Siregar. Sebelum ceramah dimulai, panitia menyelenggarakan pembagian doorprize berupa cangkir, gayung, tempat air minum, serta Al-Qur’an.
(ABN/Dedi Mulia)