
Asaberita.com, Medan – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat Sumut paling banyak mengimpor bahan bakar mineral per April 2023. Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin mengungkapkan bahwa impor bahan bakar mineral maupun mesin dilakukan untuk kebutuhan produksi.
“Share terbesar untuk impor itu ada bahan bakar mineral dan juga ada mesin-mesin dan pesawat mekanik. Ini menarik untuk meyakinkan bahwa barang yang diimpor adalah barang yang produktif,” ungkap Hasan, Kamis (8/6/2023).
Adapun untuk nilai share impor bahan bakar mineral mencapai USD 97,3 juta atau senilai Rp 1,4 triliun per April 2023. Namun, jika dibandingkan bulan Maret 2023, impor bahan bakar mineral turun 12,74 persen atau berkurang Rp 208,6 juta dibanding sebelumnya.
“Nilai impor terbesar di Sumut pada April 2023 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar USD 97,35 juta,” kata Hasan.
Seperti diketahui, bahan bakar mineral ini beragam jenis mulai dari minyak bumi, batubara, gas alam, timah, dan lainnya.
Setelah bahan bakar mineral, Sumut juga mengimpor mesin-mesin sebagai bahan baku modal sebesar USD 44,3 juta atau sebesar Rp 655,8 juta.
“Diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar USD 44,30 juta,” jelasnya.
Sementara itu, Hasan menyebutkan bahwa Tiongkok hingga saat ini masih jadi pemasok barang terbesar ke Sumut dengan nilai impor sebesar Rp 1,63 triliun.
“Negara pemasok barang impor terbesar per April 2023 adalah Tiongkok sebesar USD 110 juta dengan 28,12 persen dari keseluruhan impor ke Sumut,” pungkasnya.
Sementara itu, secara keseluruhan impor dari Sumut per April 2023 mencapai USD 392 juta atau sebesar Rp 5,8 triliun. Nilai impor ini turun dibanding Maret 2023 sebesar USD 516 juta atau sebesar Rp 7,69 triliun. (red/dks)