Asaberita.com, Medan – Dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mulai disuarakan sejumlah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) serentak di 15 DPW yang berlangsung, Sabtu-Minggu (16-17/1/2021).
Menyikapi hal tersebut Kordinator Forum Aktifis 98 Sumut, M Ikhyar Velayati Harahap mengatakan, dukungan terhadap Ketum PKB Gus AMI dari kalangan nahdiyin, tapi juga datang dari kelas menengah, kelompok minoritas dan non muslim.
Menurut Ikhyar, Ketum PKB atau akrab di sapa Gus AMI punya modal internal dan external untuk maju dan memenangkan kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Secara internal PKB punya basis tradisional yang sangat besar dan solid yaitu warga NU atau nahdiyin yang jumlahnya hampir 75% dari populasi umat Islam Indonesia.
Sedang secara external, menguatnya kekuatan kelompok berideologi Trans Nasional yang anti NKRI, Pancasila dan keberagaman membuat kelas menengah, kelompok minoritas dan non muslim mengalihkan dukungannya kepada PKB dan NU yang selama ini dikenal konsisten dan tidak kenal lelah dalam mengawal 4 pilar kebangsaan (NKRI, Pancasila, Kebhinnekaan, UUD 46).
“Masyarakat kelas menengah dan kaum minoritas melihat ada sosok Gusdur dalam diri Gus AMI,” kata Ikhyar, Selasa (19/1) malam di Medan.
Ikhyar berpendapat, kinerja PKB yang sangat concern dalam mengawal program deradikalisasi dan moderasi beragama, serta tidak kenal lelah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tidak terlepas dari konsistensi Gus AMI dalam melanjutkan gagasan-gagasan besar Gusdur.
Warga NU dan masyarakat non muslim melihat ada Gusdur dalam setiap tindakan politik Gus AMI. Ini yang menyebabkan masyarakat merasa nyaman dan mulai membeŕikan respect dan dukungan terhadap Ketum PKB tersebut.
Ikhyar mengharapkan agar PKB mulai menjalin komunikasi secara intensif dan membangun kerjasama yang bersifat programatik dengan partai-partai yang beridelogi nasionalis, khususnya PDIP.
“Dalam sejarah Indonesia, jika partai bentukan Nahdatul Ulama yang punya ideologi Islam moderat bersatu dengan kekuatan kaum nasionalis, maka Indonesia bisa tetap tegak berdiri dan menjadi bangsa yang besar”, tegas Ikhyar.
- Oknum Pegawai Dinkes Palas Langgar Netralitas ASN, Bawaslu Rekomendasikan Tindakan ke BKN - November 14, 2024
- Presentasi Uji Publik, Wamen Ossy Berkomitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik di Kementerian ATR/BPN - November 14, 2024
- Hari Pertama Aquabike di Tongging, Pengunjung Antusias Gunakan Shuttle Bus Gratis - November 13, 2024