Asaberita.com, Medan — Bank Sumut menurunkan target bisnis yang telah disusun dalam rencana bisnis bank tahun 2024. Kabar penurunan target tersebut dilakukan dalam perubahan rencana bisnis bank (PRBB), dan menjadi sejarah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Penurun target PRBB Bank Sumut tahun 2024 tersebut sangat mengherankan, karena dilakukan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak. Dan indikator penyebab penurunan target tersebut masih menjadi pertanyaan.
Anggota DPRD Sumut Zeira Salim Ritonga pun merespon penurunan target PRBB Bank Sumut 2024 menjelang Pilkada Serentak. Zeira menilai penurunan target tersebut perlu diawasi.
“Kita minta BI, OJK, Polda dan Kejati mengawasi penurunan target Bank Sumut itu. Apakah dilakukan karena sesuatu, atau karena ada sesuatu yang tidak baik terjadi. Akan kita panggil jajaran direksinya. Kita mau tau apa penyebab itu dilakukan,” ungkap Zaira, Rabu 7 Agustus 2024.
Bank Sumut melakukan penurunan target pada PRBB 2024, kabarnya mencakup target laba, dan target kredit yang diturunkan, namun NPL dinaikan untuk menjaga kestabilan bisnis Bank Sumut yang sejak awal 2024 tidak menunjukan peningkatan.
Politisi PKB inipun mengatakan Bank Sumut tidak bisa melakukan penurunan target di PRBB 2024 tanpa ada sesuatu yang sangat krusial. Sebab dalam kondisi yang sama, bank-bank lain tidak melakukan penurunan target.
“Gak bisa begitu mereka (Bank Sumut) melakukan, bank lain seperti Mandiri, BRI, tidak pernah menurunkan target bisnisnya, malah harus terus naik. Direksi harus jelaskan ke kami (Komisi C) soal itu, tolong carikan datanya, agar bisa kita pelajari apa penyebabnya mereka melakukan itu,” tandasnya.
Diketahui, dari perjalanan panjang Bank Sumut sebagai bank Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, baru tahun 2024 ini kondisinya sangat buruk sejak 10 tahun terakhir.
Sejak ditinggalkan dirut sebelumnya Gus Irawan Pasaribu, Edie Rizliyanto, Muchammad Budi Utomo, hingga Rahmat Fadillah Pohan, Bank Sumut tidak pernah menurunkan target bisnis di PRBB. Tapi dipimpin Babay Parid Wazdi tahun 2024, penurunan target bisnis itu terjadi. (red/bs)