Opini

Lift Bandara Kualanamu Tak Lazim, Sebabkan Aisiah Jatuh dan Tewas 

×

Lift Bandara Kualanamu Tak Lazim, Sebabkan Aisiah Jatuh dan Tewas 

Sebarkan artikel ini
Garis polisi
Lokasi penemuan jasad pengunjung yang jatuh dan tewas di lantai dasar lift Bandara KNIA, terlihat dipasangi garis polisi.
Garis polisi
Lokasi penemuan jasad pengunjung yang jatuh dan tewas di lantai dasar lift Bandara KNIA, terlihat dipasangi garis polisi.

Asaberita.com, Medan – Lift di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) dinilai tak lazim, tak secure dan tak ramah pengunjung. Pintu masuk dan keluar lift bandara yang berbeda, dianggap tak seperti kebanyakan lift yang ada di gedung-gedung bertingkat di Indonesia.

Hal inilah yang menyebabkan Aisiah Dewi Sinta Hasibuan, berdasar rekaman CCTV lift bandara, terjatuh dari lantai 2 ke lantai dasar lift hingga tewas, dan jasadnya baru diketahui dan ditemukan setelah mengeluarkan aroma busuk, karena sudah 3 hari berada di sana.

Dari kronologi kejadian yang disampaikan Dedi Al Subur selaku Legal PT Angkasa Pura Aviasi (APA), berdasar hasil rekaman CCTV, korban terjatuh ke lantai dasar lift bandara pada Senin (24/4), sekira pukul 20.36 WIB.

Sedangkan jasad korban baru diketahui dan ditemukan pada Kamis (27/4) sekitar pukul 16.00 WIB, setelah petugas Avsec Bandara yang mencium bau tidak sedap disekitar lift melapor ke petugas teknisi. Setelah dilakukan pengecekan didapati jasad Aisiah Dewi Sinta Hasibuan berada dibawah lantai dasar lift.

Menurut keterangan Dedi, petugas dan pengguna jasa bandara lainnya tidak mengetahui kalau korban jatuh, karena saat kejadian korban hanya sendiri menggunakan fasilitas lift. Korban naik lift dari lantai 1 menuju lantai 2 dan tidak ada orang atau pihak lain yang ikut bersama korban di dalam lift, sehingga ketika korban terjatuh dari lift dan berada dibawah dilantai dasar lift tidak ada orang atau pihak lain yang mengetahuinya;

“Korban terjatuh karena korban tidak mengetahui pintu akses keluar dari lift, dimana pintu akses masuk berbeda dengan pintu akses keluar. Dari rekaman CCTV korban membelakangi pintu akses keluar dan tetap menghadap akses pintu masuk lift. Korban tidak mengetahui kalau pintu keluar sudah terbuka, kemudian tertutup kembali. Korban kemudian memaksa keluar dari pintu masuk, yang bukan pintu keluar di lantai 2 dengan cara memencet tombol dan membuka kedua sisi pintu lift. Dan saat lift terbuka, korban melangkah dan langsung jatuh ke lorong lift hingga lantai dasar lift,” katanya kepada media ini saat dikonfirmasi via telpon selularnya, Sabtu (29/4/2023).

BACA JUGA :  Islam Transitif: Transformatif Hidup dan Kehidupan Manusia

Saat ditanya terkait konstruksi lift yang tak lazim, Dedi Al Sumur mengatakan kalau konstruksi lift sesuai dengan design konstruksi bangunan terminal yang dibuat sejak awal pembangunan Bandara Internasional Kualanamu.

Terkait korban yang baru ditemukan setelah membusuk, padahal keluarga korban telah melapor ke petugas bandara kehilangan anggota keluarga pada Senin malam (24/4) dan sempat meminta izin ke Kantor OIC untuk melihat rekaman CCTV Bandara agar bisa menemukan korban, Dedi tak jelas memberikan keterangannya.

Demikian juga saat ditanya apakah ada petugas yang stanby mengawasi kamera CCTV untuk memantau situasi di Bandara serta pengecekan rutin rekaman CCTV, Dedi juga tak memberi jawaban dan malah menonaktifkan selularnya.

Pengelola Bandara Harus Bertanggungjawab

Kasus tewasnya pengunjung Bandara KNIA yang jatuh ke lantai dasar lift karena salah membuka pintu keluar lift dan baru diketahui hingga beberapa hari, mendapat tanggapan banyak pihak, salah satunya dari MD KAHMI Kabupaten Deliserdang.

Ketua MD KAHMI Deliserdang, Mansyur Hidayat Pasaribu, M.Pd, bahkan meminta pihak pengeola Bandara KNIA harus bertanggungjawab atas kejadian ini.

“Dari video rekaman CCTV lift Bandara KNIA yang beredar, setelah melihatnya kita punya analisis kejadian ini tidak lazim dan pihak bandara harus bertanggungjawab.
Secara desain, itu liftnya tidak lazim. Kenapa desain lift seperti itu? Tidak secure dan ramah pengunjung,” kata Mansyur, Sabtu (29/4).

Anehnya lagi dan menunjukan ketidak profesionalan pengelola Bandara Kualanamu yang merupakan bandara internasional, sebut Mansyur, kenapa sampai 3 hari baru diketahui dan ditemukan jasad korban, padahal sudah ada laporan orang hilang dan sudah ada permintaan keluarga korban untuk memeriksa cctv bandara.

BACA JUGA :  Israel Menggiring Opini Internasional HAMAS Teroris

Itu artinya, sebutnya, pengelola bandara kurang sigap dan kurang responsifnya. Jika setelah laporan keluarga korban seluruh rekaman cctv yang ada diterminal kedatangan bandara diperiksa, pasti akan diketahui kalau korban jatuh di lift pada hari itu juga, dan mungkin saja korban tidak langsung tewas saat jatuh, sehingga mungkin masih sempat ditolong jika capat diketahui.

“KAHMI Deliserdang minta pihak kepolisian memeriksa pihak-pihak terkait di Bandara KNIA atas kejadian ini. Kasus ini tak boleh dibiarkan, tidak baik bagi layanan publik sekelas Bandara KNIA. Kita juga dorong keluarga korban untuk membuat laporan resmi ke polisi atau ke instansi pengawas pelayanan publik atas kasus ini,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, juga mengaku heran dan kaget kenapa di bandara internasional sekelas KNIA ada pengunjung bandara yang tewas sampai 3 hari baru diketahui dan ditemukan jasadnya, sementara di sini banyak petugas dan kamera cctv.

Menurut Abyadi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, jadi muncul keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA.

“Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama di jajaran PT APA sendiri,” tegas Abyadi, Jumat kemarin. (red/bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *