Lulus Bright Scholarship, Mahasiswa UINSU Ini Wujudkan Mimpi Naik ‘Si Burung Besi’

Nia Rahmadana

Tulisan Nia Rahmadana*

Nia Rahmadana

Bacaan Lainnya

Naik pesawat gratis dan dibiayai penuh mengikuti acara Sarasehan Nasional Bright Scholarship di Lampung dirasakan langsung oleh Nia Rahmadana, mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).

MENDAPATKAN beasiswa selama proses pembelajaran di bangku sekolah merupakan keinginan hampir semua pelajar, tak terkecuali perempuan kelahiran tahun 2001 asal Kota Tebingtinggi ini. Nia Rahmadana berhasil mendapatkan salah satu beasiswa premium, setelah ia mengikuti seleksi yang diadakan penyedia beasiswa.

Sejak SD, perempuan yang kini telah genap berusia 21 tahun itu sudah memiliki ketertarikan di dunia akademik dengan konsisten meraih peringkat 1 di kelasnya. Semangat untuk gigih belajar tetap membara pada dirinya hingga ia duduk di bangku SMA. Nia juga punya keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setamat SMA, walau latar belakang keluarganya hanya lulusan SLTP/sederajat.

Tidak tanggung-tanggung, anak perempuan pertama dari seorang pedagang mainan ini berkeinginan melanjutkan pendidikannya di Pulau Jawa. Walau takdir berkata lain, kali ini lampu hijau belum ia dapatkan dari berbagai jalur yang sudah ia usahakan agar bisa mengambil gelar sarjana di sebuah perguruan tinggi di kota gudeg, Yogyakarta.

Tidak putus semangat, Nia juga mengikuti ujian seleksi salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan yang menawarkan beasiswa KIP-K. Dengan modal keberaniaan, Nia mendaftarkan dirinya di Universitas Paramadina pada program studi hubungan internasional.

Mendapatkan kalimat “Selamat Anda Lulus” untuk pertama kali setelah berbagai ujian yang sudah ia ikuti. Senang tentunya, tapi semua harapan sirna untuk berkuliah di kampus yang pernah dipimpin oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat kedua orangtuanya berubah pikiran dan tidak mengizinkannya untuk melanjutkan studi disana. Apa yang bisa dilakukan gadis yang sangat ambisius ingin kuliah di Jawa tersebut? Terdiam seribu bahasa. Toh, tak mungkin ia melawan orangtuanya.

Hari-hari tersebut merupakan episode paling sulit menurut Nia saat itu. Tak ayal, bahkan ia sempat memutuskan untuk menyusul adik ayahnya yang berada di Malaysia, bukan untuk jadi TKI tapi untuk kuliah di luar negeri.

BACA JUGA :  Rumah Qur'an Mas'ud Silalahi Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Muryanto Amin Sebagai Rektor USU

“Kalau tidak bisa kuliah di dalam negeri, mari kita ke luar negeri” begitulah kira-kira pikiran pendeknya saat itu. Mendengar usulnya, kedua orangtuanya sempat ragu namun terpaksa mengizinkan karena melihat keinginan Nia yang kuat.

Dari mana biayanya? Nia merencanakan kerja part time, semudah itu pikirnya kala itu, singkat cerita setelah konsultasi dengan adik ayahnya disana, ternyata untuk bisa kuliah di luar negeri lumayan rumit proses administrasinya serta biayanya cukup mahal, sehingga pada akhirnya Nia pun membatalkan niat dan gagal untuk kuliah di Malaysia.

Di saat Nia sedang gundah gulana karena gagal kuliah, pada malam itu ibu Nia, Siti Aminah, mendatanginya saat sedang berada di kamar dan bertanya kepada anak sulungnya tersebut.

Gimana kalok kuliah di sini aja, nak?” tanya ibunya dengan lembut.

Dimana, mak?” Nia balik bertanya dengan nada suara yang terdengar putus asa.

Kalok UINSU, mau?” tanya ibunya lagi penuh harap anaknya berkenan.

Aku mau kuliah di jawa, mak..” jawab Nia yang masih dengan harapannya.

Tapi lihatlah, nang, belum rezekimu sekolah ke sana” ujar ibunya lebih realistis.

Aku mau naik pesawat terbang, mak..” jawab Nia dengan air mata yang sudah meluncur.

Nanti ada waktunya ya nak, kamu naik pesawat terbang” kata ibunya lagi meyakinkan.

Malam itu pun Nia mulai menerima kenyataan bahwa ia mungkin belum saatnya kuliah di Jawa dan naik pesawat terbang seperti keinginannya itu. Ia pun kemudian mengikuti saran ibunya dan memutuskan untuk mendaftar di UINSU.
Dengan ridho Allah serta orangtua, Nia lulus di UINSU pada prodi ilmu komunikasi. Di kampus ini, ia juga berusaha mendaftar beasiswa KIP-K tapi ia gagal lagi.

Tidak berdiam diri, Nia mencari informasi seputar beasiswa, melalui sebuah pesan terusan whatsapp, ia mengenal beasiswa Smart Scholarship YBM BRILIAN dan ia segera mendaftar. Melewati seleksi tahap administrasi dan wawancara, Nia dinyatakan lulus beasiswa tersebut pada saat ia duduk di semester 2 .

BACA JUGA :  Gubernur Tetapkan 171 Mahasiswa Penerima Beasiswa Pemprov Sumut 2022

Kabar baiknya, pada semester 3, beasiswa tersebut memiliki program lanjutan bernama Bright Scholarship YBM BRILIAN dan Nia berkesempatan mengikutinya melalui jalur afirmasi dan dinyatakan maju ke tahap wawancara.

Sebelum tahap wawancara, pihak pemberi beasiswa mengumumkan bahwa penerima beasiswa terpilih nantinya akan diberangkatkan ke Lampung untuk mengikuti Sarasehan Nasional disana. Api semangat Nia berkobar, ia mulai mempersiapkan presentasi essay dan ia mengangkat mengenai literasi di Indonesia.

Kabar gembira ia terima setelah sholat Ashar. ”Barakallah ya, dek, adek lulus Bright Scholarship batch 6 2021,” ucap kak Shofit, salah seorang panitia beasiswa tersebut melalui panggilan whatsapp. Rupanya ibu Nia mendengar kabar tersebut dari luar kamar dan langsung masuk memeluk anak gadisnya tersebut. “Mak, aku naik pesawat terbang” teriak Nia dan ibunya pun langsung memeluk Nia. Tak banyak kata yang terucap dari mulutnya, namun ia hanya tersenyum haru mendengar kalau anaknya lulus beasiswa dan akan naik pesawat terbang, satu hal yang sangat ia idam-idamkan.

Sekitar November 2021, bertepatan hari ulang tahunnya, Nia naik ‘si burung besi’ serta menginjakkan kaki di Lampung dan Jakarta untuk pertama kalinya. Semua ada waktunya, itulah kira-kira pelajaran paling berharga yang ia dapatkan dari ibunya. Tahun itu, Allah kabulkan keinginanya untuk menginjak tanah Jawa dan naik ‘si burung besi’ seperti mimpinya. Dan Nia kembali berdoa, suatu saat nanti kedepannya Allah mengizinkannya untuk melanjutkan pendidikan di Jawa.

Hari-hari berikutnya, Nia jalani sebagai Awardee Bright Scholarship YBM BRILIAN RO Medan dengan lebih ber-husnudzon kepada Allah, bahwa setiap doa yang melangit, tidak akan pernah kembali dalam keadaan kosong. #

* (Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FIS UINSU, melaksanakan tugas PKL di media online Asaberita.com)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *