Medan – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Sumatera Utara, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni fokus mengedukasi remaja putri sebagai langkah strategis pencegahan. Pada Kamis (22/8/2024), Fatoni meluncurkan program GenRe In Action ‘INI GENTING’ di SMA Negeri 3 Medan, yang menekankan pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak.
Fatoni menyadari bahwa pencegahan stunting tidak bisa hanya berfokus pada ibu hamil atau balita saja. “Pencegahan harus dimulai sejak dini, bahkan dari remaja putri yang kelak akan menjadi ibu. Mereka harus dibekali dengan pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat agar nantinya dapat melahirkan generasi yang bebas dari stunting,” ujar Fatoni di depan ratusan siswa.
Program ini menjadi bagian dari Gerakan Serentak Penanganan Stunting se-Sumut yang mengedepankan pemberian TTD sebagai salah satu strategi utamanya. TTD, yang kaya akan zat besi dan asam folat, dianggap krusial untuk mencegah anemia pada remaja putri. Remaja yang bebas anemia diharapkan dapat menjalani kehamilan yang sehat di masa depan, sehingga dapat melahirkan bayi dengan berat badan ideal dan menghindari risiko stunting.
Dalam sambutannya, Fatoni juga mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam gerakan ini, termasuk orang tua, guru, dan masyarakat luas. “Pencegahan stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan edukasi yang tepat, kita bisa membangun generasi muda yang kuat dan sehat, siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya.
Selain pemberian TTD, acara tersebut juga dilengkapi dengan layanan kesehatan seperti skrining anemia dan kesehatan mental, serta penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung aksi cegah stunting. Penandatanganan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pj Ketua PKK Sumut Tyas Fatoni, Ketua DWP Sumut Dian Arief S Trinugroho, dan Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Munawar.
Munawar, dalam sambutannya, menegaskan bahwa program ini merupakan kerja sama lintas sektoral yang bertujuan untuk mengedukasi remaja tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan reproduksi. “Stunting bukan hanya masalah pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Dengan program ini, kami berharap remaja Sumut dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan tangguh,” jelas Munawar.
Program ini disambut baik oleh para siswa, salah satunya F. Zahratussita, siswi kelas 10 SMA Negeri 3 Medan. “Acara ini sangat bermanfaat bagi kami, memberikan pengetahuan yang penting tentang kesehatan dan masa depan. Apalagi ada kuis berhadiah, jadi makin seru,” ungkapnya.
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah Sumut berkomitmen untuk terus menekan angka stunting di provinsi ini. Dengan target menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai 14% pada tahun 2024, berbagai program edukasi dan pencegahan terus digalakkan, dimulai dari remaja putri sebagai calon ibu yang memegang peran penting dalam mewujudkan generasi sehat di masa depan. (ABN/Basri)
- Wujudkan Kamtibmas Kondusif, Polres Binjai Kerahkan 108 Personel dalam Patroli Gabungan - Oktober 6, 2024
- LKBH AMPI Deliserdang Resmi Dilantik, Tegaskan Dukungan untuk Asri Ludin Tambunan - Oktober 6, 2024
- Pjs Bupati Toba Ajak PPTSB Berperan Aktif dalam Pembangunan Daerah dan Pilkada - Oktober 6, 2024