Asaberita.com – Medan – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Medan meminta Pemko Medan untuk membantu keberlangsungan pendidikan di Pondok-pondok Pesantren, seiring kebijakan pemerintah menerapkan pola hidup kenormalan baru (new normal).
“PKB Kota Medan meminta Pemko bantu Pesantren saat new normal. Pondok Pesantren di Kota Medan cukup banyak, namun sejauh ini belum mendapat perhatian dari pemerintah ditengah pandemi Covid-19”.
Hal itu ditegaskan Ketua DPC PKB Kota Medan, Hamdan Simbolon SH, kepada wartawan, Jumat (29/5/2020), di Posko PKB Peduli, Jalan Bajak 15 Medan.
Disebutkan Hamdan, sejumlah Pesantren di Kota Medan belum memiliki sarana kesehatan dan peralatan medis memadai yang mendukung protokol kesahatan.
“Jangan sampai Pesantren menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 di era new normal nanti”, tegas Hamdan.
Menurutnya, bila new normal nantinya diberlakukan, Pemko Medan wajib memfasilitasi Pondok Pesantren. Sebab tak dapat dipungkiri, infrastruktur, sarana prasarana dan tenaga medis di Pesantren masih sangat minim.
“Bahkan, banyak Pondok Pesantren yang tidak memiliki Poskestren serta tidak menjalankan protokol kesehatan karena ketiadaan anggaran,” ujar Hamdan.
Menurutnya ketika penerapan new normal nanti perlu dilakukan penyemprotan disinfektan, pembuatan tempat sanitizer, pembagian alat kesehatan seperti masker dan lainnya, sehingga ditengah pandemi Covid-19 mereka tidak terdampak.
PKB sebagai partai yang konsen dalam keagamaan dan partai politik yang didirikan para kyai yang notabene sebagai pengasuh pondok pesantren, ustadz dan guru mengaji, tentunya berharap pemerintah bisa membantu Pesantren.
“PKB Kota Medan akan terus mendorong Pemko supaya memperhatikan nasib Pesantren yang ada di dearah ini, dengan harapan alokasi anggaran yang ada bisa diperolah Pesantren pada masa new normal Covid-19,” ujar Hamdan.
Hal senada disampaikan Sekretaris PKB Kota Medan Syafri Chan. Menurutnya Pemko Medan harus mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 untuk Pesantren, karena kegiatan Belajar Mengajar di Pesantren bersifat komunal.
“Banyak kegiatan di Pesantren yang dilakukan secara bersama, ada muhadhoroh, muzakaroh dan muhadasah. Selain itu, santri juga tinggal secara bersama di Asrama, sholat berjamaah di masjid dan hapalan mufrodat secara bersama. Tentu semua itu akan memudahkan penyebaran wabah Covid-19 bika tidak ada bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menerapkan kebijakan new normal untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Terkait hal ini, DPP PKB telah melakukan pembahasan khusus terkait kebijakan new normal itu serta perkembangan pendidikan di Pondok Pesantren. Karena sejauh ini belum ada program nyata dari pemerintah.
Karenanya, DPP PKB meminta pemerintah untuk memperhatikan Pondok-pondok Pesantren untuk memerangi pandemi Covid-19.
DPP PKB juga menginstruksikan seluruh kader PKB baik di struktur pengurus, di lembaga legislatif maupun eksekutif untuk memperjuangkan keberlangsungan pendidikan lebih dari 28.000 Pondok Pesantren dengan 18 juta santri dan 1,5 juta pengajar serta jutaan masyarakat sekitar pesantren yang menggantungkan kehidupan ekonominya pada pesantren. (has)
- PON XXI: Kaltim Raih Juara Umum Gulat, Sumut Tanpa Emas - September 20, 2024
- Perenang Andalan Sumut Felix Viktor Iberle Gagal Raih Medali di PON XXI - September 20, 2024
- Dinov Tambah Medali Emas Untuk Sumut dari Cabor Berkuda - September 20, 2024