MEDAN — Kantor Wilayah Pandutani Indonesia (Kanwil PATANI) Provinsi Sumatera Utara menggelar Pra Rapat Kerja Daerah (Pra Rakerda) bertema “Rapat Kerja Daerah PATANI se-Sumatera Utara dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Berbasis Kampung PATANI”, Sabtu (21/6/2025), di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko No. 1 Medan.
Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja jelang Rakerda PATANI se-Sumatera pada 26–27 Juli 2025, sekaligus langkah awal menuju Rapat Kerja Nasional dan peringatan HUT ke-17 PATANI di Jakarta, Agustus mendatang.
Gerakan Nasional Ekonomi Rakyat
Kepala Kanwil PATANI Sumut, Drs. H. Rahmat P. Hasibuan, menegaskan bahwa PATANI bukan sekadar organisasi, tetapi sebuah gerakan nasional menuju kemandirian ekonomi berbasis desa, pangan, dan energi.
“PATANI hadir sebagai wadah kolektif untuk mendorong kedaulatan pangan dan energi rakyat. Ini gerakan ekonomi rakyat yang memerlukan sinergi seluruh elemen anggota dan komunitas. PATANI tidak hanya mendengar, tapi mengerjakan yang bisa dilakukan demi kesejahteraan bersama,” ujar Rahmat.
PATANI, lanjutnya, berpijak pada nilai-nilai ibadah sosial, kemandirian, dan solidaritas. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keberpihakan pada ekonomi akar rumput, khususnya petani, nelayan, dan pelaku UMKM berbasis desa.
Target 500 Kampung PATANI
Rahmat memaparkan, hingga pertengahan 2025, telah terbentuk lebih dari 100 Kampung PATANI di berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara, masing-masing dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, cabai, bawang, kentang, sayur-mayur, perikanan air tawar, perikanan tangkap, hingga komoditas perkebunan.
Dengan melihat potensi besar di daerah dan tingginya antusiasme masyarakat, PATANI Sumut menargetkan terbentuknya 500 Kampung PATANI hingga akhir tahun 2025. Kampung-kampung ini akan menjadi pusat produksi dan distribusi komoditas unggulan lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
Peluang di Bidang Bisnis dan Distribusi
Selain fokus pada produksi, PATANI juga membuka ruang bisnis strategis bagi anggotanya di sektor distribusi dan pengadaan. Beberapa di antaranya adalah distribusi Minyak Kita, penyaluran pupuk subsidi dan non-subsidi, serta pengadaan beras, kedelai, dan komoditas pokok lainnya.
“PATANI sudah menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah pusat, pabrikan, dan importir, sehingga kita mampu menjual produk di bawah harga distributor. Ini peluang ekonomi nyata yang bisa dikelola langsung oleh anggota,” jelas Rahmat.
Sinkronisasi Program
Wakil Kepala Kanwil PATANI Sumut, Ahmadan Harahap, menegaskan bahwa Pra Raker ini menjadi momentum konsolidasi dan penyelarasan program di tingkat cabang dengan visi nasional PATANI. Seluruh peserta didorong untuk menginventarisasi potensi komoditas di daerah masing-masing serta merumuskan rencana aksi nyata.
“Semua inisiatif ini harus bersinergi dengan misi nasional PATANI dan mendukung Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto,” tegas Ahmadan, yang juga Ketua Panitia Rakerda PATANI se Sumatera.
Hadir dalam pembukaan Pra Raker ini antara lain Sekretaris Kanwil PATANI Sumut M. Syafril Harahap, serta jajaran kepala, sekretaris, dan bendahara Kantor Cabang PATANI dari 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Pra Raker yang berlangsung selama dua hari (22-22 Juni) ini, menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Dr Ir M. Syafri Harahap yang membawakan materi organisasi, Indra Utama BA dengan materi Kampung Patani, dan Ir Abdul Salim Prayitno/Axel yang memaparkan materi mekanisme bisnis dan alur distribusi kacang kedelai ke pelaku UMKM.
Pra Raker ini diharapkan menghasilkan peta jalan yang konkret untuk mempercepat terwujudnya kemandirian pangan dan energi berbasis komunitas, sekaligus memperkuat peran PATANI sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.
(ABN/Basri)