
Asaberita.com, Medan – Ketua PWI Sumut Hermansjah mengecam keras terhadap pelaku yang menghabisi nyawa Marasalem Harahap, Pemred dan sekaligus pemilik media online Lassernewstoday.com yang dikabarkan tewas di dekat rumahnya karena ditembak.
“Ini menjadi tugas aparat untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan, dimana profesi wartawan dalam UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers, seharusnya tidak saja dijamin tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya sebagai seorang wartawan di lapangan,” ujar Hermansjah, Sabtu (19/6).
Belakangan ini, sebut Hermansjah, aksi kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara khususnya, sudah sangat sering terjadi di hampir semua daerah yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tak menyenangi masalahnya diungkap oleh pers.
Oleh karena itu, kepada wartawan selain diingatkan agar berhati-hati saat bertugas dan lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita, yang saat mendapatkannya nyawa menjadi taruhannya.
“Ancaman terhadap profesi seorang wartawan semakin nyata, padahal sesuai UU 40/1999 ttg pers, profesi ini dijamin dan mendapat perlindungan hukum. Tapi hari ini kita menyaksikan betapa mudah kejahatan menghukum wartawan hanya karena gara-gara sebuah berita,” kata Hermansjah.
Oleh karena itu, PWI Sumut mengecam keras dan mengharapkan aparat kepolisian segera mengungkap siapa dalang dan pelaku serta motif yang melatarbelakangi pembunuhan terhadap Marasalem atqu yang akrab disapa Marsal Harahap, wartawan sekaligus Pemred Lassernewstoday.com.
“PWI Sumatera Utara turut berdukacita, semoga arwah Marsal Harahap
diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga Marsal Harahap tabah dan bersabar atas musibah ini,” ujar Herman.
Marasalem Harahap atau akrab disapa Marsal, diketahui selama ini adalah seorang wartawan sekaligus pemilik media online di Pematang Siantar, Sumatera Utara, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (19/6/21) dini hari.
Hasanuddin Harahap yang merupakan abang kandung dari Marsal kepada wartawan mengatakan, adiknya tersebut ditemukan pertama kali oleh warga sekitar 300 meter dari rumahnya di Huta 7 Pasar 3 Nagori Karang Anyer Kabupaten Simalungun.
Lokasi ditemukan mendiang dengan rumahnya itu berjarak 300 meter. Orang rumah sakit tadi bilang, ada luka tembak di bagian paha sebelah kiri dan dada sebelah kanan, ujar Hasanuddin.
Kabar meninggalnya Marsal pun sontak mengagetkan kerabat dan kalangan pers di Kota Pematangsiantar dan Sumatera Utara.
Humas RS Vita Insani Pematangsiantar Sutrisno Dalimunthe kepada wartawan mengatakan, Marsal dibawa ke RS Vita Insani pada Sabtu (19/6) sekira pukul 01.00 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Beliau (Marsal) diketahui sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RS Vita Insani 01.00 WIB tadi,” kata Sutrisno.