Asaberita – Medan– Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan Prof Dr Hj Nurhayati M.Ag menargetkan 10 persen mahasiswa asing dari beberapa Negara belajar di kampus UINSU Medan 2024-2027. Saat ini jumlah mahasiswa UINSU sekitar 30.000-an mahasiswa.
“Mahasiswa asing yang belajar di UINSU sekarang ini sekitar 100 mahasiswa, periode ini kita menargetkan paling tidak ada 10 persen atau sekitar 3.000-an mahasiswa asing belajar di UINSU,” kata Rektor UINSU Prof Dr Hj Nurhayati M.Ag dalam sambutannya ketika membuka acara Workshop Penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) UINSU Medan, di Condotel Hotel, Senin (13/11/2023).
Kegiatan workshop penyusunan RIP UINSU ini diikuti para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Dekan, Wakil Dekan dan Ketua Lembaga di lingkungan UINSU. Kegiatan berlangsung sampai tanggal 15 Nopember 2023.
Rektor menegaskan, workshop penyusunan RIP ini sangat urgen dilakukan guna menyesuaikan perkembangan dan situasi yang berkembang di pasar kerja. RIP ini juga lanjut rektor, harus dilakukan update.
“RIP ini ada sejak 2016, nah sekarang 2023. Jadi, perlu harus direvisi menyesuaikan situasi yang ada. RIP ini merupakan blue print dan pedoman kita untuk membangun UINSU 30 tahun ke depan,” katanya.
Jangka waktu RIP ini kata rektor, harus menyesuaikan perkembangan universitas, fakultas dan lembaga lainnya di UINSU Medan. Menurut dia, seharusnya seluruh kegiatan UINSU harus berpedoman kepada RIP. “Tapi, banyak di antara kita yang belum memahami dengan jelas. Jadi, dengan kegiatan ini jangan ada lagi berjalan sendiri-sendiri dalam menjalankan kegiatan,” ujarnya.
Rektor Prof Nurhayati menyebutkan, persiapan akreditasi UINSU menuju AIPT UINSU harus dimaksimalkan. Termasuk rancangan kerja yang dilakukan dalam setiap kegiatan UINSU. “Ini jauh dari harapan kita. Kita ingin mengevaluasi kembali, bagaimana tantangan kita, bagaimana agar UINSU kita lebih baik, termasuk pengembangan fakultas dan prodi,” katanya.
Rektor juga mnargetkan pihaknya akan membuka paling 70 program studi. Pembukaan ini penting dan seiring dengan perkembangan zaman. “Jangan kita membuka prodi terus menerus, tapi hal lain seperti dosen tidak kita penuhi. Jadi, membuka prodi itu penting, tapi kita juga harus perhatikan hal penting lainnya,” katanya.
Rektor sangat berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar menyelesaikan POK semata. Tetapi ini merupakan sesuatu yang urgen “Bagaimana RIP kita ini bagus dan kita ikuti dengan baik. Saya minta kita manfaatkan dengan baik,” katanya.** msj