
Asaberita.com, Medan – Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA meminta, kaum nahdiyin dan nasionalis serta elemen bangsa lainnya secara bersama-sama harus mengantisipasi agar tidak terulang lagi polarisasi, kebencian, fitnah dan pembelahan politik pada Pilpres 2024.
“Pada Pilpres 2019 lalu, polarisasi dan pembelahan politik di masyarakat terjadi. Saling fitnah, saling caci terjadi, bahkan merembet ke Pilkada DKI Jakarta dan juga Sumatera Utara. Ini harus diantisifasi jangan sampai terjadi pada Pilpres 2024 mendatang”.
Hal itu disampaikan ulama kharismatik Sumut ini ketika menjadi narasumber pada Ngaji Kebangsaan dengan tema ‘Membaca Aspirasi Kaum Nahdiyyin dan Nasionalis pada Pilpres 2024’ yang diadakan Forum Cendekiawan Muslim Muda Indonesia, di Sufi’s Cafe Kompleks MMTC, Jalan Pancing Medan, Kamis (1/7).
“Pilpres ke depan harus mengedepankan persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa. Jangan lagi mengulangi peristiwa masa lalu yang berpotensi membelah anak bangsa. Masa depan bangsa yang kaya, beragama, majemuk dan hebat ini, harus sama-sama kita jaga,” tutur Tuan Guru Batak.
Dikatakannya, dalam setiap perhelatan politik besar seperti Pilpres, potensi polarisasi dan pembelahan politik itu pasti ada. Karenanya, kaum nahdiyyin, nasionalis dan elemen lainnya harus bisa menjaga dan mengantisipasi jangan sampai polarisasi politik itu menimbulkan perpecahan anak bangsa. “Jika itu sampai terjadi, sulit untuk merajutnya kembali,” ujarnya.
Karenanya di setiap kesempatan, termasuk dalam kegiatan Ngaji Kebangsaan ini, Mursyid pengasuh pondok parsulukan Serambi Babussalam Simalungun ini tetap menekankan pentingnya persatuan, persaudaraan dan keutuhan bangsa.
TGB meminta seluruh elemen bangsa untuk menghormati dan menghargai adanya perbedaan pandangan politik dalam pilihan, termasuk dalam Pilpres 2024 mendatang. Dan siapapun nantinya yang akan maju sebagai calon pemimpin dan terpilih, itu sudah ketentuan Allah dan harus di dukung oleh semua komponen bangsa. (has)