Asaberita.com – Medan – Permainan tradisional merupakan warisan tak benda yang diwariskan secara turun temurun. Dalam permainan tradisional mengandung nilai edukasi yang bernilai kultur bangsa Indonesia.
Di Indonesia permainan tradisional bermacam ragam tergantung budaya dari berbagai etnis yang melestarikan permainan tradisional tersebut. Salah satu permainan tradisional yang dilestarikan adalah congkak.
Permainan ini memiliki nama yang berbeda dari berbagai etnis di Indonesia. Di Jawa permainan ini lebih dikenal dengan nama dhakon. Di Sumatera disebut dengang nama congkak. Keberadaan Komunitas Petra saat ini menjadi sangat penting mengingat Indonesia merupakan negara yang khas dengan berbagai macam kebudayaan yang dimiliki.
Namun saat ini Komunitas Petra yang didominasi anggotanya adalah kaum remaja yang tidak lepas dari dunia teknologi. Sementara Komunitas ini harus menyesuaikan keberadaaan mereka sebagai generasi milineal yang identik dengan kecanggihan teknologi saat ini.
Komunitas Petra belum mempunyai modal untuk mengembangkan potensi mereka dalam pemanfaatan teknologi untuk memperkenalkan permainan tradisional yang dilakukan secara langsung, sehingga kesulitannya adalah mengajak anak-anak dan remaja lainnya ikut berpartisipasi dalam permainan tradisional yang mereka rintis.
Berdasarkan analisis situasi realitas yang terlihat dan perlunya pewarisan budaya untuk dipertahankan serta menjaga aset bangsa berwujud tak benda seperti permainan tradisional congkak khususnya diperlukan pemberdayaan kepada komunitas remaja sebagai generasi bangsa Indonesia.
Program yang dilakukan dengan melatih membuat inovasi permainan congkak secara digital seperti pembuatan poster, animasi dan pembuatan youtube untuk memperkenalkan hasil karya inovasi remaja Komunitas Petra.
Upaya ini dilakukan untuk sebuah pewarisan dengan melakukan pemberdayaan kepada remaja dalam melanjutkan kesetaraan pembangunan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa yang berkeadilan.
Komunitas remaja menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah Komunitas Petra (Permainan Tradisional) di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan. Adapun tahapan solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra adalah melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda untuk mengenalkan kembali pentingnya permainan tradisional sebagai potensi kearifan lokal suatu daerah.
Melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan Universitas Negeri Medan sebagai pelatih dan pengembang program pelatihan permainan tradisional melalui inovasi pembuatan permainan tradisional congkak secara digital.
Memberikan pendampingan dan penempatan fasilitator untuk pendalaman inovasi pembuatan permainan tradisional congkak berbasis digital.Memberikan pendampingan secara rutin untuk permainan tradisional yang menyenangkan, kreatif, dan inovatif melalui berbagai kreasi. Metode yang digunakan melalui diagram alur dalam melaksanakan program kegiatan dalam empat tahap utama yaitu perencanaan, organisasi, aktualisasi, serta pengawasan.
Atas dasar kondisi tersebut maka tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari Dr.Rosramadhana,S.Pd,M.Si, Dr.Sudirman,SE,M.Pd dan Zulaini,SKM,M.Kes dan dibantu mahasiswa Oka Arwansyah dan Rahmat Siregar melakukan kegiatan pemberdayaan remaja melalui permainan congkak berbasis digital di Komunitas Permainan Tradisional tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Juli 2020 sampai 26 September 2020 dengan metode kegiatan untuk mencari solusi dari permasalahan dalam melakukan pendampingan dan pembinaan permainan tradisional bagi remaja dilakukan empat tahap utama yaitu perencanaan, organisasi, aktualisasi, serta pengawasan.
Kegiatan ini disambut baik oleh Muhammad Siddik Zailani sebagai ketua Permainan Tradisional dalam hal ini sebagai mitra dan sangat berterima kasih kepada tim dosen pengabdi LPPM UNIMED yang telah membantu permasalahan yang dihadapi remaja yang juga merupakan asuhan dari PKBM Laskar Pelangi.
Dr. Rosramadhana, M.Si selaku ketua tim dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan pengabdian ini dilakukan karena bertujuan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan kepedulian terhadap budaya khususnya permainan tradisional yang sudah hampir hilang dan tergerus oleh permainan modern berbasis online saat ini.
Selanjutnya pada akhir kegiatan tim PKM Unimed menyerahkan peralatan permainan congkak dan video hasil karya inovasi pembuatan permainan congkak berbasis digital kepada Muhammad Siddiq Zailani sebagai ketua komunitas tersebut.
Pada saat penyerahan alat dan vidio turut hadir dan didampingi oleh Ketua PKBM Laskar Pelangi ibu Suryanti,Pemilik PKBM, tokoh masyarakat. Selanjutnya kepala dusun dan pemilik PKBM Laskar Pelangi berharap agar kegiatan ini akan terus berlanjut dan melakukan kerjasama berkelanjutan kedepannya. (ms)
- BNPT dan KPTIK Kembali Sukses Gelar Kompetisi Jurnalis Kebangsaan di UAJY - September 9, 2024
- Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Lakukan Pengukuran Redistribusi Tanah di Lima Nagori - September 9, 2024
- Jemput Aspirasi: Putra Mahkota Silaturahmi dengan Warga Pir Trans Sosa 1A - September 9, 2024