Scroll untuk baca artikel
#
Nasional

Ulama Sumut Puji Konsep Pendidikan Islam Menteri Agama

×

Ulama Sumut Puji Konsep Pendidikan Islam Menteri Agama

Sebarkan artikel ini
Tuan Guru Batak Syeikh Dr Ahmad Sabbam Rajagukguk, MA menyerahkan buku kepada Mentri Agama RI Jendral (Purn) Fachrul Razi di dampingi Ketua MUI Kota Medan Prof Dr Mohammad Hatta di Gedung Sula UINSU Medan, (Sabtu 04/4/2020)
Tuan Guru Batak Syeikh Dr Ahmad Sabbam Rajagukguk, MA menyerahkan buku kepada Mentri Agama RI Jendral (Purn) Fachrul Razi di dampingi Ketua MUI Kota Medan Prof Dr Mohammad Hatta di Gedung Sula UINSU Medan, (Sabtu 04/4/2020)

Asaberita.com-Medan – Menteri Agama Letjend Fachrul Razi mengungkapkan perlunya cara beragama yang pro-aktif terhadap pemberdayaan dan kemaslahatan umat.

“Perlu cara pandang beragama yang pro-aktif terhadap pemberdayaan dan kemaslahatan umat. Termasuk integrasi antara pengetahuan yang mendalam dengan life skill dalam mewujudkan pemberdayaan itu, guna membangun keberagamaan yang moderat, rukun dan harmonis di tengah-tengah umat,” kata Fachrul Razi dalam silaturahmi dan makan siang bersama para ulama dan tokoh masyarakat Sumatera Utara di RM Garuda Medan, Sabtu (04/01/2020).

Tuan Guru Batak (TGB) Syeikh Dr Ahmad Sabban Rajagukguk, MA menanggapi pernyataan Menag itu memberikan apresiasi dan sepakat dengan pernyataan Menag. “Jenderal Fahrul Razi sangat memiliki wawasan kebangsaan terkhusus bagaimana menerjemahkan pesan-pesan agama bagi segenap anak bangsa agar dapat menjadi inspirasi nalar dan bathin untuk dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai,” kata TBG Sabban.

TGB menjelaskan strategi Menteri Agama menjadikan pendidikan Agama Islam harus diintegrasikan dengan pendidikan life skill dan bahasa international sehingga ketika tamat mampu bekerja, siap pakai dan memiliki daya saing yang benar benar mencerminkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.

BACA JUGA :  Rektor UINSU : Megawati Pelanjut "Api" Perjuangan Bung Karno

Lebih lanjut, TGB menekankan pentingnya integrasi keilmuan dan life skill bagi seorang muslim, karena menurutnya rendahnya SDM terutama life skill telah menyebabkan seseorang kehilangan akses terhadap peluang-peluang bekerja dan berusaha yang seterusnya mengakibatkan kemiskinan. Islam sendiri mengajarkan kaada al-faqru an yakuuna al-kufra  atau kemiskinan yang dialami  sangat rentan dengan kekufuran dan rentan dengan keberagamaan yang eksklusif, radikalis dan ekstrimis.

Pada kesempatan itu juga, Ketua Gerakan Da’i Kerukunan dan Kebangsaan Salahuddin Harahap menyampaikan pentingnya percepatan pembinaan moderasi beragama berbasis wawasan keilmuan, kesadaran pluralitas serta peningkatan life skill, agar program deradikalisasi dan moderasi beragama yang dicanangkan Pemerintah yang salah satunya lewat Kemenag dapat terwujud.

Salahuddin mengatakan, Gerakan Da’i Kerukunan dan Kebangsaan bersama Pusat Kajian Deradikalisasi dan Moderasi Beragama UIN Sumatera Utara, merencanakan secepatnya ke Jakarta dalam rangka membangun kerjasama strategis dengan Kemenag RI untuk tindaklanjut program tersebut.

BACA JUGA :  Forum Aktifis 98 : Kampanye Ganjar For Presiden Bertujuan Gembosi PDIP

Acara silaturahmi dan makan siang bersama Mentri Agama turut di hadiri Rektor UIN SU Prof Saiddurahman, TGB Syeikh Dr Ahmad Sabbam Rajagukguk, MA pengasuh Rumah Sufi dan Peradaban Medan, Ketua MUI Kota Medan, Prof M Hatta, tokoh masyarakat DR.H.Hasnan Syarif Panggabean, Akademisi Islam Prof Dr. Amroeni dan Ketua Gerakan nih Dai Kerukunan Dan Kebangsaan (GDKK) Dr.Salahuddin Harahap, MA. ** (msj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *