Arab Saudi dan Sekutunya Diragukan Bela Palestina

Ikhyar

Ikhyar

Oleh: Muhammad Ikhyar Velayati Harahap (Kordinator Furum Aktifis 98)

Bacaan Lainnya

 

PADA TAHUN 2015 Arab Saudi pernah membentuk Aliansi Militer dari 34 negara Islam untuk melawan organisasi teroris. Aliansi ini berbasis di Riyadh dan bertujuan saling kordinasi dan saling dukung dalam operasi militer memberantas terorisme.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam aliansi bersama dengan Kerajaan Arab Saudi saat itu yakni Yordania, Uni Emirat Arab, Sudan, Bahrain, Maroko, Pakistan, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Komoro, Qatar, Cote d’Ivoire, Kuwait, Lebanon, Libia, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Mauritania, Nigeria dan Yaman.

Saat ini, beberapa negara tersebut telah menjalin hubungan diplomatik dan kerjasama ekonomi dan militer dengan Israel seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko. Sebelumnya, Mesir serta Yordania juga telah menjalin hubungan sejak lama dengan Israel.

Di sisi lain, publik internasional sudah maklum dan mengetahui bahwa Arab Saudi merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah dan Arab Saudi juga menjalin hubungan mesra secara diam-diam dengan Israel.

Berkaitan normalisasi beberapa negara Arab dengan Israel, para pimpinan Palestina menganggap normalisasi hubungan diplomatik tersebut sebagai bentuk penghianatan serta menusuk teman sejalan. Karena di dalam point kesepakatan tersebut, turunannya adalah kerjasama ekonomi, teknologi serta militer dan juga pengakuan atas existensi negara Israel.

BACA JUGA :  Kinerja Menteri Jokowi Lamban, Ini Kata DPP PKS

Para pimpinan Palestina menilai, langkah sejumlah negara Arab yang telah melakukan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel telah menghancurkan inisiatif perdamaian Arab, resolusi KTT Arab dan Islam, serta merusak legitimasi perjuangan kemerdekaan Palestina di mata internasional.

Maka tidak heran, langkah Arab Saudi dan beberapa negara Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel langsung memasukkan HAMAS sebagai organisasi teroris, hal ini sudah di prediksi sebelumnya.

Memasukkan HAMAS sebagai daftar organisasi teroris bagi Israel sangat penting guna mengisolasi dan menyingkirkan HAMAS dalam setiap perundingan penyelesaian konflik Israel-Palestina. Strategi ini tentunya bertujuan agar sķenario dan rencana Israel untuk menguasai Palestina secara penuh dapat terealisasi dengan baik. Tentunya dengan imbalan tukar guling yang menguntungkan ekonomi, teknologi dan bantuan militer kepada negara Arab yang membantu desain Israel tersebut.

Dengan kondisi objektif di atas, bagaimana rakyat Palestina, umat Islam serta masyarakat Internasional percaya Arab Saudi beserta 34 negara aliansi politik dan militer yang pernah terbentuk tersebut akan memihak rakyat Palestina atau minimal tidak memihak Israel.

Untungnya, tidak semua negara bisa di beli dan di dikte oleh AS dan Israel. Salah satu negara yang dianggap konsisten dalam membela perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina hingga saat ini adalah Indonesia.

BACA JUGA :  Liga Champions Asia, Jatah Thailand Jadi 4 Klub dan Indonesia Buram

Kita beri hormat dan respek kepada para pemimpin RI dari zaman berzaman (Soekarno, Soeharto, Habibi, Gusdur, Megawati, SBY, Jokowi) atas konsistensi mereka dalam menjaga dan melaksanakan pembukaan UUD 1945 alinea ke 1 yang berbunyi: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Tentunya kita tidak bisa menapikan peran Iran, Turki, China dan Rusia yang selalu memveto dan membela setiap skenario yang coba melemahkan Palestina dari negara-negara sekutu Israel (AS, Inggris, dll).

Suka atau tidak suka, hanya negara ini (Iran, China, Rusia, Turki dan Indonesia) dalam sejarahnya hingga hari ini setia mendampingi, membela dan membantu Palestina dalam setiap konflik dengan Israel.

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *