Menyongsong Indonesia Tangguh Tahun 2045 Diseminarkan

Webinar Nasional Indonesua Tangguh Tahun 2024. (foto/msj)
Webinar Nasional Indonesia Tangguh Tahun 2024. (foto/msj)

Asaberita.com – Medan – Menyongsong Indonesia Tangguh genap satu abad Tahun 2045 akan diseminar besok Senin, (22/06/2020). Webinar nasional tersebut digelar Transitif Learning Society bekerjasama dengan Kopertais Wilayah IX dan PW Bakomubin Sumut. Webinar mengambil thema “Penguatan Nilai-Nilai Filosofis Sebuah Orkestra Menuju Indonesia Tangguh 2045: Islam Transitif Solusi Untuk Indonesia”.

Nara sumber dalam Webinar nasional itu menghadirkan TGB Syeikh Dr Ahmad Sabban Elramany Rajagukguk MA Mursyid Persulukan Serambi Babussalam Simalungun, yang juga Presiden IKA UIN Sumut.  Dr Muflich Hasbullah,MA Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Dr Ottoman SD M.Hum Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah Palembang, serta Dr Ansari Yamamah MA sebagai penggagas Islam TransitifDosen UIN Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Kopertais Wilayah IX yang dikenal Imam Besar Islam Transitif Dr Ansari Yamamah MA, Minggu, mengatakan Webinar Nasional itu dimoderatori Dr Anang Anas Azhar, MA dosen Pascasarjana UIN Sumatera Utara. Ketua panitia Dr Khalid, M. Hum dosen HTN fakultas syari’ah dan hukum UIN SU dan sekretaris panitia Herisiswan M Hi dosen STAIS Ishlahiyah Binjai.

BACA JUGA :  Kasus COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 450 Positif, 38 Meninggal

“Seminar ini sengaja mengambil Thema Penguatan Nilai-Nilai Filosofis Sebuah Orkestra Menuju Indonesia Tangguh 2045. Dalam pandangan Islam Transitif, nilai nilai yang terkandung dalam sebuah orkestra sesungguhnya sangat terkait dengan seni mengatur sebuah negara, termasuk Indonesia untuk menjadi negara tangguh tepat di usianya satu abad,” katanya.

Dia menyebutkan, hal yang sangat mendasar dalam sebuah orkestra ada kepemimpinan. Seorang pemimpin atau dirigen dalam sebuah orkestra tidak membimbing, mengontrol dan mengendalikan para pemainnya secara structural, dia harus dapat memahami ruang batin dan realitas pemainnya. Agar dalam memainkan not not sebuah lagu dapat  dijiwai secara sempurna.

“Demikian juga seorang presiden hendaklah memahami  lahir batin setiap orang yang bekerja membantu menjalankan program program presiden sebagai pemimpin sebuah negara. Agar program tersebut ibarat sebuah simfoni dapat menggairahkan, me sejahterakan dan sekaligus membahagiakan seluruh masyarakat,” kata Ansari Yamamah.

BACA JUGA :  Rusia Menyerang Ukraina, Ujian Pulugri Indonesia

Dikatakan, nilai lain yang ada di dalam sebuah orkestra adalah produktivitas. Untuk Indonesia tidak jalan lain menjadi tangguh kecuali memaksimalkan Gerakan Total Produksi sebagai mana yang ditawarkan oleh Islam Transitif.

“Karena tidak ada bangsa yang besar di muka bumi ini kecuali disana banyak produktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan dunia secara luas. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa yang sudah merdeka selama 75 artinya kita masih punya waktu selama 25 tahun lagi untuk berbenah dan mempersiapkan diri menjadi tangguh. Tentu saja setiap anak bangsa dengan berbagai skill dan keahlian, setiap bidang atau departemen yang ada harus berkolaborasi dengan visi dan misi yang sama,” katanya. ** msj

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *