Penelitian di Singapura Prediksi Pandemi COVID-19 di Indonesia Berakhir Juni 2020

Penelitian
Penelitian
Foto: ilustrasi

Asaberita.com – Singapura – Sebuah laboratorium penelitian di Singapura memprediksi bahwa pandemi virus corona (COVID-19) di dunia sebagian besar akan berakhir pada akhir Mei 2020, dan baru dapat sepenuhnya selesai pada akhir Desember tahun ini. Sementara untuk Indonesia, wabah diprediksi sebagian besar berakhir pada awal Juni 2020.

Dengan menggunakan model susceptible-infected-recovered (SIR) dan data dari beberapa negara yang diolah oleh kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI), laboratorium Data Driven Lab Innovation dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) memprediksi bahwa 97% kasus epidemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020.

Bacaan Lainnya

Penelitian itu juga memprediksi berakhirnya epidemi Covid-19 di beberapa negara seperti Singapura, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Italia, Spanyol, dan Indonesia.

BACA JUGA :  Iran Laporkan 1.234 Kasus Baru Corona dalam Sehari, 124 Orang Meninggal

Di Indonesia, epidemi diprediksi 97% berakhir pada 6 Juni setelah mencapai puncaknya pada 19 April dengan hampir 450 kasus per hari, namun, tidak diketahui kapan wabah akan berakhir 100%.

Negara Asia Tenggara lain, Singapura, infeksi kasus diprediksi turun hingga 97% pada 4 Juni, sedangkan di Malaysia penurunan serupa diprediksi terjadi pada 6 Mei, hampir bersamaan dengan Filipina yang di mana penurunan 97% diprediksi terjadi pada 8 Mei.

Amerika Serikat, negara yang terdampak epidemi Covid-19 paling parah dalam jumlah kasus dan angka kematian diprediksi melihat 97% wabah berakhir pada 11 Mei. Dua negara lain yang terkena dampak paling parah, Italia dan Spanyol, diprediksi akan melihat penurunan 97% wabah masing-masing pada 7 Mei dan 3 Mei.

Negara Eropa lain, Jerman diperkirakan akan melihat akhir epidemi pada 2 Mei, sementara Prancis pada 5 Mei.

BACA JUGA :  Kasus COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 450 Positif, 38 Meninggal

Dalam lamannya SUTD mencantumkan sangkalan (disclaimer) bahwa model dan data yang mereka gunakan tidak akurat untuk realitas yang kompleks, berkembang, dan heterogen dari berbagai negara.

Sebuah prediksi pada dasarnya tidak pasti, dan harus dipandang secara hati-hati. Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir adalah sikap berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol, serta dapat menyebabkan penyebaran kembali virus dan infeksi, dan harus dihindari. (okz/asa)

Loading

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *