Asaberita.com, Medan – Aktivis 98, Muhammad Ikhyar Velayati, menyatakan bahwa Hamas adalah bagian dari gerakan pembebasan nasional Palestina.
“Hamas adalah antitesis dari kolonialisme Israel di Palestina. Hukum sebab akibat berlaku: di mana ada penjajahan, wajar ada perlawanan dari rakyat yang dijajah,” kata Ikhyar dalam rilisnya, Selasa (18/6).
Menurut Ikhyar, penjajah Belanda dahulu menyebut pejuang kemerdekaan Indonesia sebagai ekstremis, mirip dengan label teroris yang diberikan Israel kepada Hamas.
“Gerakan perlawanan Hamas serupa dengan munculnya laskar-laskar rakyat di Nusantara ketika mengusir penjajah Belanda. Dulu, Belanda menyebut para pejuang yang tergabung dalam laskar bersenjata sebagai ekstremis, dan kini Israel menyebut pejuang Hamas sebagai teroris,” jelasnya.
Ikhyar menambahkan, stigma teroris yang diberikan kepada Hamas oleh Israel dan Amerika Serikat bertujuan untuk melegalkan penjajahan Israel atas Palestina serta mengucilkan gerakan perlawanan rakyat Palestina di mata internasional.
“Tujuan stigma tersebut hanya satu: melegalkan penjajahan Israel sekaligus mengucilkan dan memberikan stigma negatif kepada gerakan rakyat Palestina agar tidak mendapat dukungan internasional,” ungkap Ikhyar.
Ikhyar menuturkan lebih lanjut bahwa jika masih ada politisi atau media arus utama yang menyebut Hamas sebagai gerakan teroris, bisa dipastikan mereka adalah antek Zionis Internasional.
“Jadi, sudah jelas, jika ada politisi maupun media arus utama yang masih menyebut Hamas sebagai gerakan teroris, bisa dipastikan mereka merupakan agen Zionis Internasional di Indonesia, sadar atau tidak sadar,” tutup Ikhyar. (rel)
- Silaturrahmi Kebangsaan, Tuan Guru Batak Apresiasi Kapolri dan Kapolda Sumut - Juli 12, 2025
- Kasus OTT Infrastruktur Jalan di Sumut, MARAK Desak KPK Geledah Kantor PBJ dan BKAD Pemprov - Juli 12, 2025
- Tak Kunjung Dibebaskan meski Masa Hukuman Selesai, Seorang Narapidana di LP Tanjung Gusta Dilarikan ke ICU - Juli 12, 2025