Sumatera Utara

Manajemen PKS Adolina Tak Hiraukan Keluhan Warga Soal Limbah Pabrik

×

Manajemen PKS Adolina Tak Hiraukan Keluhan Warga Soal Limbah Pabrik

Sebarkan artikel ini
Limbah
Limbah dan asap hitam pekat dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina PTPN IV sangat meresahkan warga sekitar pabrik, karena selain berbau menyengat juga telah mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan warga.

Asaberita.com, Perbaungan – Manajemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina PTPN IV, tak menghiraukan adanya keluhan warga soal limbah yang dikeluarkan pabrik itu telah mengganggu ketentraman warga, mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

Parahnya, dalam seminggu terakhir, limbah yang dibuang dan keluar dari pabrik pengolah CPO yang berlokasi di Batang Terap, Kec. Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara itu, baik berupa limbah cair, asap dan debu, malah semakin tinggi intensitasnya dan semakin membahayakan warga.

Limbah cair yang dibuang baunya sangat busuk dan menyengat dan sampai ke permukiman warga, utamanya warga yang bermukin di Desa Cintaman Jernih, Kec.Perbaungan. Limbah itu selain menganggu aktivitas warga dan anak sekolah saat proses belajar mengajar, juga mencemari sungai dan sumur-sumur warga.

“Parah kali baunya, apalagi kalau pas angin ngarah ke sini (pemukiman, red),” ujar R Barus (48), salah seorang warga dusun 2 Cintaman Jernih, Senin (3/4/2023).

Selain bau tidak sedap, asap yang dikeluarkan pabrik pengolahan sawit Adolina milik PTPN IV itu juga sangat dikeluhkan, sebab mengganggu pernapasan warga sekitar.

PKS
Pabrik Kelapa Sawit Adolina PTPN IV di Perbaungan.

Ibu Julia (43), warga Cintaman Jernih lainnya mengatakan, asap hasil pembuangan mesin pabrik pengolahan sawit itu hitam pekat, membumbung dari cerobong dan menyebar hingga ke pemukiman warga sehingga sangat mengganggu.

“Sudah banyak warga di sini yang terserang Ispa (inspeksi saluran pernapasan) baik anak-anak maupun orang dewasa karena terhirup asap dari pabrik itu yang kami duga beracun,” katanya, Senin.

Akibat asap itu juga, sebut Julia, pakaian yang mereka pakai jadi bau apek, karena saat mereka menjemur pakaian selalu terkena asap pabrik sawit itu.

BACA JUGA :  PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1 Salurkan Bantuan TJSL Triwulan III 2024 Sebesar Rp 900 Juta

Ironisnya lagi, selain asap dan bau busuk limbah, pemukiman warga di daerah itu juga selalu diterpa hujan debu, yang juga keluar dari pabrik itu. Debu berwarna hitam yang menyebar dan masuk ke rumah-rumah warga itu bahkan dapat menyebabkan gatal-gatal dan timbulnya penyakit kulit bagi warga yang terkena dan tak segera membersihkannya.

“Pihak PKS Adolina dan PTPN IV sepertinya menutup mata dan telinganya, mereka tidak mau perduli apa yang dialami warga. Sudah berpuluh tahun pabrik itu berdiri, juga tidak ada kontribusinya untuk warga sekitar,” ucap sejumlah warga lainnya.

Disebutkan, warga Cintaman Jernih sudah beberapa kali berupaya untuk bertemu pihak manajemen pabrik kelapa sawit itu, tujuannya untuk menyampaikan masalah limbah pabrik yang telah mengganggu dan meresahkan warga, serta meminta pihak pabrik untuk membuat solusi mengatasi masalah itu.

“Terakhir kami coba ingin bertemu manajer SDM pabrik itu bernama Syahbana Rangkuti pada Kamis, 30 Maret lalu, untuk menyampaikan permasalahan limbah itu, tapi security pabrik itu bernama Sugi Hartono bilang dia tidak berada di kantor dan tak tahu jam berapa kembali. Keesokan harinya kami telpon lagi security agar disampaikan warga ingin bertemu, tapi Syahbana menolak bertemu warga. Bahkan, Kepala Desa Cintaman juga tidak mereka gubris saat datang ke pabrik itu ingin menyampaikan keluhan warga,” kata R Barus serta sejumlah warga lainnya.

Menurut warga, tuntutan untuk bertemu manajemen PKS Adolina sangat mendesak, karena warga takut dilanda banjir lagi akibat limbah PKS Adolina seperti yang dialami pada bulan November dan Desember 2022 yang lalu.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Sumut Ikuti Rakor Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Idulfitri 2024

“Masalah limbah PKS Adolina ini dampaknya langsung dirasakan warga Citaman Jernih khususnya warga dusun 2. Ini persoalan klasik yang tidak pernah mendapat respon dari pihak PKS Adolina,” kata warga.

Minta Pemda dan DPRD Turun Tangan

Karena permasalahan limbah PKS Adolina ini telah sangat meresahkan, warga berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Serdang Bedagai (Sergai) serta DPRD Sergai untuk turun tangan mengatasi permasalahan ini.

Warga berharap Pemkab dan DPRD Sergai segera memanggil pihak manajemen PKS Adolina ini untuk menanyakan dan memeriksa sistem pengolahan limbah pabrik itu.

Warga menduga PKS ini tidak memiliki sistem pengolahan limbah, atau sengaja mengabaikan hal itu dan dengan sengaja membuang limbahnya hingga mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan warga.

“Kami minta pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan limbah PKS Adolina PTPN IV ini. Pihak pabrik tidak peduli dengan keluhan warga, jadi pemerintah harus turun tangan, sebelum warga yang telah resah mengambil tindakan sendiri!,” tegas sejumlah warga. (asa/reb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *