Sumatera Utara

Orang Tua Mahasiswa UINSU Ditemui dan Diintimidasi, WR III: Itu Perintah Rektor

×

Orang Tua Mahasiswa UINSU Ditemui dan Diintimidasi, WR III: Itu Perintah Rektor

Sebarkan artikel ini
UINSU
Universitas Islam.Negeri Sumatera Utara
UINSU
Universitas Islam.Negeri Sumatera Utara

 

Asaberita.com, Medan – Wakil Rektor III Universitas Negeri Islam Sumatera Utara (UINSU), Dr Nispul Khoiri MA menegaskan, kebijakan untuk menurunkan tim yang terdiri dari para Wakil Dekan III dan sejumlah dosen untuk menemui para orang tua mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa mogok makan menuntut Menteri Agama membentuk tim independen mengusut dugaan plagiasi adalah atas perintah Rektor UINSU.

“Itu atas perintah rektor, mana berani saya menurunkan tim menemui orang tua mahasiswa kalau sebelumnya tidak ada perintah dan koordinasi dengan rektor,” ujar Nispul Khoiri saat ditemui wartawan, Senin (12/4) di ruang kerjanya.

Disebutkan Nispul, karena adanya perintah dari Rektor, ia pun sebagai Wakil Rektor III yang membidangi kemahasiswaan kemudian membentuk tim yang terdiri dari para Wakil Dekan III dan dosen agar menemui para orang tua mahasiswa dan meminta para orang tua agar menasehati dan membujuk anak-anaknya agar tidak lagi melakukan aksi menuntut pemeriksaan kasus plagiasi rektor.

Bahkan, lanjut Nispul, rektor juga memerintahkannya untuk melakukan kajian hukum terkait isu yang diangkat mahasiswa, sebab aksi yang dilakukan mahasiswa mereka dinilai telah melanggar kode etik UINSU.

“Kita khawatir aksi mereka ditunggangi pihak lain dan bisa mengganggu kegiatan belajar mereka,” sebut Nispul.

Nispul mengakui kemungkinan ada kesalahan dalam penyampaian oleh tim yang diturunkan menemui para orang tua mahasiswa, sehingga dianggap sebagai intimidasi dan ada orang tua mahasiswa merasa keberatan.

BACA JUGA :  Orang Tua Koordinator Aksi Mogok Makan UINSU Diintimidasi, Rektor Ingkar Janji

“Kita maklum kalau ada orang tua yang ternyata merasa keberatan atas kedatangan utusan dari UINSU dan mungkin ada penyampaian yang salah sehingga orang tua khawatir jika anak mereka sampai di DO dari UINSU hanya karena melakukan aksi demo,” imbuhnya.

Rektor UINSU, Prof Dr Syahrin Harahap, sebelumnya juga telah dikonfirmasi wartawan terkait hal ini, namun beliau enggan untuk menjawab memberi keterangan. Rektor malah mengarahkan wartawan untuk mengkonfirmasinya kepada Wakil Rektor III.

Sempat beredar informasi, bahwa kebijakan mengirim para wakil dekan III dan dosen menemui para orang tua mahasiswa adalah kebijakan Wakil Rektor III Dr Nispul Khoiri secara pribadi tanpa ada perintah dan koordinasi dengan Rektor Prof Syahrin Harahap.

Karena itu pula, diduga rektor tidak bersedia memberi tanggapan saat dimintai konfirmasi oleh wartawan dan mengarahkannya ke WR III. Namun, dalam penjelasannya Nispul membantah dan mengatakan semuanya atas perintah dan telah melalui koordinasi dengan rektor.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Irwansyah Rambe, selaku orang tua koordinator aksi mogok makan, Irham Sadani Rambe, mengaku mendapat intimidasi dari 5 orang utusan dari Rektor UINSU.

Para utusan rektor itu meminta Irwansyah untuk menasehati dan membujuk anaknya yakni Irham Sadani agar tidak lagi melakukan aksi demo menuntut pemeriksaan plagiasi Rektor UINSU Prof Syahrin Harahap.

BACA JUGA :  Pemko Medan Terima Audiensi Yayasan Tata Peduli Tani Nusantara dan Koperasi Keluarga Pers Indonesia, Bahas Potensi Kerja Sama Lingkungan dan Pemberdayaan

Jika para mahasiswa itu terus melakukan aksi demonstrasi, apalagi dengan tuntutan yang menyerang Rektor UINSU dengan dugaan plagiasi, maka para mahasiswa itu terancam bisa di DO dari UINSU. Sebab, sebelumnya juga pernah terjadi 8 orang mahasiswa UINSU di DO karena selalu menggelar aksi unjuk rasa.

Tak hanya orang tua Irham Sadani, para orang tua mahasiswa lainnya yang ikut dalam aksi menuntut pengusutan dugaan plagiasi rektor juga didatangi oleh utusan Rektor UINSU.

Atas intimidasi kepada mahasiswa peserta aksi dan orang tua mereka, Irham Sadani dan teman-temannya mengatakan akan mengadukan Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap MA ke Ombudsman RI Perwakilan Sumut dan Komnas HAM, untuk meminta perlindungan dan pembelaan atas ancaman DO kepada mereka hanya karena melakukan aksi meminta Menteri Agama RI membentuk tim independen memeriksa dugaan plagiasi Rektor UINSU.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *